Menuju Eliminasi TBC 2030, Dinkes Siantar Siapkan Empat Mesin TCM
Menuju Eliminasi Tbc 2030 Dinkes Siantar Siapkan Empat Mesin Tcm
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar terus berupaya mewujudkan Kota Pematangsiantar bebas dari penyakit Tuberkulosis atau TBC. Hal itu selaras dengan program Pemerintah Indonesia berjalan bersama menuju Eliminasi TBC 2030.
Fungsional Epidemiologi Ahli Pertama dan Pengelola Program TBC Dinkes Pematangsiantar, Wattini Simatupang mengatakan pihaknya memiliki target untuk mempercepat eliminasi TBC sebelum tahun 2030.
“Target Provinsi Sumatera Utara bebas dari penyakit TBC tahun 2028. Hal itu yang akan kita kejar dan maksimalkan,” sebutnya, Senin (5/2/2024).
Sepanjang tahun 2023, kata dia, standar pelayanan minimal (SPM) TBC yang telah dicapai Dinkes Pematangsiantar sebanyak 891 orang. Angka itu merupakan 133 persen dari target 9.000 sasaran pemeriksaan.
Baca juga: Dinkes Simalungun Ingatkan Warga Jangan Sepele Soal TBC
“Tahun semalam yang kita periksa 10.703 orang, melebihi target,” ujarnya.
Target untuk SPM itu, kata Wattini, sebenarnya bukan pada pasien TBC, melainkan pasien atau orang yang terduga terpapar penyakit. Orang yang terduga tersebut masih melakukan pemeriksaan skrining gejala awal sebelum nantinya dikatakan positif penderita.
“Upaya kita saat ini menjemput bola. Ada 4 mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) di layanan kesehatan Pematangsiantar, yakni RSUD dr Djasamen Saragih, RS Tentara, Puskesmas Parsoburan dan Puskesmas Bane,” paparnya.
Wattini meminta kepada masyarakat, jika mengalami gejala batuk berkepanjangan yang tak kunjung sembuh meski sudah diobati, sering demam yang tidak diketahui penyebabnya, berat badan yang tidak naik atau bahkan menurun, atau terlihat lemas dan lesu, segera memeriksakan diri langsung ke layanan kesehatan yang dimaksud.
Baca juga: Tanggulangi TBC, YCBR dan Pemko Binjai Bangun Komitmen
Sehingga dapat ditemukan dengan cepat dan diberikan pengobatan sesuai standar. Upaya itu juga dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit TBC kepada orang lain.
“Di program TBC, pemerintah menyediakan obat secara gratis, baik yang sensitif selama 6 bulan, atau resisten. Obat bisa didapatkan di rumah sakit maupun puskesmas,” terangnya.
Wattini menuturkan, pihaknya dan bersama tim aktif ke sekolah-sekolah, tempat-tempat rehabilitasi, serta dibantu oleh yayasan yang bergerak dalam penanganan eliminasi TBC di Kota Pematangsiantar. Dinkes, sebutnya, juga memastikan ketersediaan logistik TBC untuk mendukung penegakkan diagnosis dan pengobatan.
Baca juga: Selama 2023, RSUP H Adam Malik Tangani 781 Pasien TBC
Sebagaimana diketahui, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang siapa saja. Umumnya ditandai dengan gejala batuk dan menular melalui droplet (percikan ludah) yang dikeluarkan oleh pasien TBC saat batuk ataupun bersin.
“Masyarakat diharapkan untuk saling bahu membahu untuk menanggulangi TBC, salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mengingat PHBS merupakan salah satu cara pencegahan TBC yaitu dengan menutup mulut dan hidung saat batuk ataupun bersin, berolahraga secara teratur, konsumsi makan makanan yang bergizi untuk mendukung terciptanya daya tahan tubuh yang kuat,” Wattini memungkas. (jonatan/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Bearing Roda Mobil Bekas Sering Aus Karena 3 Faktor IniNEXT ARTICLE
BMKG Prediksi Tidak Ada Hujan di Medan Hari Ini