Yoshihide Suga Jabat Perdana Menteri Baru Jepang


yoshihide suga jabat perdana menteri baru jepang
Tokyo, MISTAR.ID
Jepang bakal memilih perdana menteri baru, Rabu (16/9/20). Namun pemungutan suara yang berlangsung Senin (14/9/20) telah memastikan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga bakal menggantikan posisi PM sebelumnya Shinzo Abe.
Suga, 71 tahun, memenangkan suara parlemen dari anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) sebagai pemimpin baru partai berkuasa itu. Ini membuatnya hampir pasti menggantikan Abe hingga September 2021.
Suga kemungkinan melanjutkan strategi ekonomi Abe melalui Abenomics, sambil melakukan sejumlah reformasi akibat merosotnya ekonomi karena Covid-19. Ia pun wajib menyelesaikan masalah jangka panjang Jepang, yakni populasi yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah.
Baca Juga:Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri
Suga juga harus terbiasa dengan tantangan geopolitik. Seperti membangun hubungan dengan pemenang pemilihan presiden AS 3 November dan menyeimbangkan keprihatinan atas agresivitas maritim China dengan saling ketergantungan ekonomi bilateral.
Suga sendiri adalah putra seorang petani stroberi dari Jepang Utara. Ia memulai karir politiknya sebagai anggota dewan lokal.
Sejak 2012, ia menjabat sebagai kepala sekretaris kabinet, bertindak sebagai juru bicara utama pemerintah Abe. Ia mengoordinasikan kebijakan dan menjaga birokrat tetap sejalan.
Selama ini, dia memiliki citra sebagai operator di belakang layar daripada sebagai pemimpin garis depan. Tetapi suara untuknya naik dalam jajak pendapat setelah mengumumkan pencalonan menggantikan Abe.
Suga memenangkan dukungan dari sebagian besar faksi LDP. Bahkan melampaui saingannya, mantan menteri pertahanan Shigeru Ishiba dan mantan menteri luar negeri Fumio Kishida.
Sebelumnya Sinzo Abe mengutarakan pengunduran dirinya di 28 Agustus. Ia mundur karena masalah kesehatan.
PM terlama Jepang yang berkuasa sejak 2012 itu menderita kolitis ulserativa. Ini adalah peradangan pada usus besar dan rektum dengan gejala berupa perdarahan rektum, diare berdarah, kram perut, dan nyeri.
Penyakit itu sama dengan yang ia derita tahun 2006 lalu. Yang juga membuatnya mundur dari jabatan PM-nya saat itu, meski akhirnya kembali menyalonkan diri dan menang Pemilu 2012.(cnbcindonesia.com/hm01)
PREVIOUS ARTICLE
Gawat! 307.930 Kasus Corona Terjadi di Dunia Dalam Sehari