Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Upaya Pembersihan Tumpahan Minyak yang Dilakukan Pemerintah Dikritik Ilmuwan Rusia

journalist-avatar-top
By
Thursday, December 26, 2024 16:31
0
upaya_pembersihan_tumpahan_minyak_yang_dilakukan_pemerintah_dikritik_ilmuwan_rusia

Upaya Pembersihan Tumpahan Minyak Yang Dilakukan Pemerintah Dikritik Ilmuwan Rusia

Indocafe

Moscow, MISTAR.ID

Sejumlah ilmuwan Rusia mengkritik upaya pembersihan tumpahan minyak dari dua kapal tanker yang terbawa ke darat, yang terjadi setelah insiden pada 15 Desember. Mereka menyatakan bahwa upaya tersebut kekurangan peralatan yang memadai.

Pada 15 Desember, dua kapal tanker minyak Rusia, Volgoneft-212 dan Volgoneft-239, dihantam badai saat melintasi Selat Kerch, yang menyebabkan satu kapal tenggelam dan lainnya kandas. Selat Kerch memisahkan wilayah selatan Rusia dari Semenanjung Krimea, Ukraina, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Kedua kapal tersebut membawa 9.200 ton bahan bakar, dan sekitar 40 persen dari jumlah tersebut kemungkinan telah tumpah ke laut, menurut pihak berwenang Rusia. Presiden Vladimir Putin minggu lalu menyebut insiden ini sebagai “bencana ekologi.”

Ribuan relawan telah dikerahkan untuk membersihkan pasir yang terkontaminasi minyak di sejumlah pantai yang terdampak. Namun, para ilmuwan menilai bahwa relawan-relawan tersebut kekurangan peralatan yang dibutuhkan.

“Tidak ada buldoser dan truk di sana. Faktanya, tidak ada alat berat sama sekali,” kata Viktor Danilov-Danilyan, kepala departemen ilmiah dari Institut Permasalahan Air di Akademi Sains Rusia.

Baca Juga : Kapal Tanker Berisi Minyak Terbalik di Perairan Filipina

Danilov-Danilyan, yang juga pernah menjabat sebagai menteri lingkungan pada era 1990-an, menambahkan, “Para relawan hanya memiliki sekop dan kantong plastik yang mudah robek.”

“Ketika kantong-kantong itu menunggu untuk dibawa, badai datang dan pasir-pasir minyak itu hanyut kembali ke laut. Ini sangat konyol!” tambahnya.

Kritik terbuka terhadap pihak berwenang Rusia jarang terjadi, namun dalam hal ini, para ilmuwan mengungkapkan keprihatinan mereka.

Menteri sumber daya alam Rusia pada Senin (23/12) menyatakan bahwa sekitar 200.000 ton pasir kemungkinan terkontaminasi minyak. Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, melaporkan pada Rabu bahwa hampir 30.000 ton telah berhasil dibersihkan.

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar