Thursday, April 24, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Tutup Usia 88 Tahun, Ini Profil Paus Fransiskus

journalist-avatar-top
Senin, 21 April 2025 16.01
tutup_usia_88_tahun_ini_profil_paus_fransiskus

Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia. (f:ist/mistar)

news_banner

Vatikan, MISTAR.ID

Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kasih dan progresif, wafat pada usia 88 tahun, Senin pagi waktu Vatikan (21/4) pukul 07.35.

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan video yang disiarkan melalui saluran televisi resmi Vatikan.

“Paus kita tercinta, telah pulang ke rumah Bapa,” ujar Farrell dalam suara yang penuh haru.

Mengutip dari CNN, Ia lahir sebagai Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, Paus Fransiskus adalah sosok revolusioner dalam sejarah panjang Gereja Katolik.

Ia mencatatkan diri sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, sekaligus Paus pertama dari luar Eropa dalam hampir 1.300 tahun terakhir sebuah titik balik besar bagi Vatikan yang selama ini sangat identik dengan tradisi Eropa.

Lahir dari keluarga imigran Italia yang sederhana, Bergoglio dibesarkan dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai kekeluargaan dan spiritualitas. Neneknya yang penuh kasih menjadi sosok penting yang menanamkan benih iman di dalam dirinya.

Salah satu titik balik dalam hidupnya terjadi saat usia 16 tahun, ketika ia mengalami pengalaman mendalam dalam pengakuan dosa yang mengubah arah hidupnya. Dari sanalah panggilan untuk menjadi imam mulai tumbuh.

Setelah menempuh pendidikan di seminari dan bergabung dengan ordo Jesuit sebuah ordo religius yang dikenal karena dedikasi pada pendidikan dan karya sosial ia terus menanjak dalam kepemimpinan gereja. Pada tahun 1973, di usia 36 tahun, Bergoglio diangkat menjadi pemimpin Jesuit di Argentina, sebuah posisi penting yang mengasah kepekaannya terhadap persoalan sosial dan keadilan.

Pada tahun 2013, dunia menyaksikan momen bersejarah ketika Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus dan mengambil nama Fransiskus terinspirasi oleh Santo Fransiskus dari Assisi, simbol kesederhanaan dan cinta pada kaum miskin.

Saat muncul pertama kali di balkon Basilika Santo Petrus, ia menyapa umat dengan kalimat sederhana namun menggetarkan: "Saudara dan saudari, selamat malam."

Sejak awal kepemimpinannya, Paus Fransiskus menunjukkan arah yang berbeda. Ia menolak tinggal di Istana Apostolik, lebih memilih kediaman sederhana di Domus Sanctae Marthae. Ia membuka gereja terhadap dialog lintas agama, memperjuangkan perdamaian, serta menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan dan perubahan iklim melalui ensiklik terkenalnya Laudato Si’.

Tak hanya bagi umat Katolik, Paus Fransiskus adalah suara nurani dunia. Ia berdiri bersama para pengungsi, menyerukan keadilan bagi kaum tertindas, dan menegaskan pentingnya persaudaraan lintas agama.

Dalam pesan Paskah terakhirnya yang disampaikan sehari sebelum wafat, beliau mengimbau gencatan senjata di Gaza, pembebasan para sandera, dan bantuan bagi warga sipil yang kelaparan menunjukkan bahwa hingga akhir hayatnya, hatinya tetap berpihak pada perdamaian dan kemanusiaan.

Paus Fransiskus bukan hanya seorang pemimpin rohani, tapi juga simbol harapan di masa-masa sulit. Ia mengajarkan dunia bahwa Gereja bukanlah menara gading, melainkan "rumah sakit di medan perang" tempat bagi yang terluka, tersingkir, dan terlupakan.

Kini, dunia melepasnya dengan penuh rasa hormat dan doa. Sosok sederhana yang datang "dari ujung dunia" telah kembali ke rumah Bapa, meninggalkan warisan cinta kasih, kerendahan hati, dan keberanian untuk menyentuh luka dunia. (cnn/hm25)

REPORTER: