New Delhi, MISTAR.ID

Miliarder India, Gautam Adani yang didakwa di New York, Amerika Serikat (AS), atas skema suap senilai $265 juta, adalah taipan generasi pertama yang kebangkitan fenomenalnya disertai dengan serangkaian kontroversi yang merusak di dalam dan luar negeri.

Orang terkaya kedua di Asia, yang lolos dari kematian pada tahun 2008 sebagai salah satu dari banyak orang yang terjebak di dalam Hotel Taj Mahal Palace di Mumbai ketika orang-orang bersenjata melakukan pembunuhan besar-besaran. Ia kini menghadapi surat perintah penangkapan AS dan hukuman pidana atas tuduhan penipuan dan penyuapan.

Bisnis Adani, mulai dari listrik dan pelabuhan hingga gula dan kedelai, kehilangan nilai pasar gabungan lebih dari $150 miliar pada tahun lalu setelah short seller Hindenburg Research yang berbasis di AS menuduh kelompoknya menggunakan tax havens di luar negeri secara tidak patut. Kelompok ini memperoleh kembali sebagian kerugian dan sekarang memiliki valuasi gabungan sebesar $141 miliar. Namun ia membantah semua tuduhan tersebut.

Baca juga: Gautam Adani Pria Asia Orang Terkaya ke-3 Dunia, Kalahkan Bill Gates

Sebelum saham perusahaan Adani Group anjlok tahun lalu, Adani sempat menjadi orang terkaya di dunia setelah Tesla (TSLA.O), CEO Elon Musk. Adani sekarang, menurut Forbes, menjadi orang terkaya ke-25 dengan kekayaan bersih sekitar $57,6 miliar. Demikian dilansir dari media reuters, pada Jumat (22/11/24).

Meskipun proyek batubara dan pembangkit listrik serta kesepakatan lainnya yang dilakukan kelompok tersebut dipertanyakan di negara-negara seperti Australia dan Bangladesh, para pemimpin oposisi India sering menggunakan Adani untuk mengecam pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, dengan tuduhan pilih kasih, termasuk dalam memberikan Adani kontrak untuk membangun kembali daerah kumuh besar-besaran di Mumbai.

Putus Sekolah di Usia 16 Tahun

Lahir pada tanggal 24 Juni 1962 di kota Ahmedabad di negara bagian barat Gujarat, yang juga negara bagian asal Perdana Menteri Modi, Adani putus sekolah pada usia 16 tahun setelah menyelesaikan kelas 10.

Ia mendirikan Adani Group pada tahun 1988, dimulai dengan perdagangan komoditas. Dia berasal dari keluarga tekstil kelas menengah yang membangun kekayaannya, tidak seperti banyak miliarder lain yang mewarisi kekayaannya.

Baca juga: Miliarder India Didakwa di AS, ini Kasusnya

Menikah dengan dokter gigi Priti Adani, ia memiliki dua putra, Karan dan Jeet, keduanya terlibat dalam bisnis perusahaan, seperti banyak anggota keluarga lainnya.

Menurut salah satu orang yang mengetahui langsung urusannya, Adani disebut memiliki gaya yang sangat praktis dalam menjalankan kerajaannya, yang menurutnya ingin diwariskan kepada generasi berikutnya dalam keluarga ketika berusia 70 tahun.

Dalam wawancara dengan media lokal dan asing, Adani menyebut dirinya sebagai orang yang pemalu dan memuji peningkatan popularitasnya karena serangan politik yang ia hadapi.

Cepat Memuji Politisi

Segera setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, Adani berkata di X bahwa presiden terpilih AS adalah “perwujudan kegigihan yang tak terpatahkan, ketabahan yang tak tergoyahkan, tekad yang tiada henti, dan keberanian untuk tetap setia pada keyakinannya”.

Mengucapkan selamat kepada Trump, Adani mengatakan pekan lalu bahwa kelompoknya akan menginvestasikan $10 miliar dalam proyek energi dan infrastruktur AS, tanpa memberikan rincian selain investasi yang bertujuan untuk menciptakan 15.000 lapangan kerja. (rtc/hm27)