Saturday, April 26, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Setelah Enam Tahun Putus, Uni Emirat Arab dan Qatar Membuka Kembali Kedutaan Mereka

journalist-avatar-top
Senin, 19 Juni 2023 21.34
setelah_enam_tahun_putus_uni_emirat_arab_dan_qatar_membuka_kembali_kedutaan_mereka

setelah enam tahun putus uni emirat arab dan qatar membuka kembali kedutaan mereka

news_banner

Abu Dhabi, MISTAR.ID

Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar telah mengumumkan pembukaan kembali kedua kedutaannya. Langkah itu diambil enam tahun setelah blokade regional yang menimbulkan ketegangan dan memutuskan hubungan diplomatik kedua negara Teluk.

Seperti dilansir AFP, Senin (19/6/23), setelah hampir empat tahun blokade diplomatik dan transportasi yang mengisolasi Qatar yang wilayahnya lebih kecil, kedua negara yang kaya sumber daya itu memulihkan hubungan resmi pada Januari 2021.

Dalam pernyataan tentang pembukaan kembali kedutaan besar kedua negara, kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM, menyatakan, “Uni Emirat Arab dan negara Qatar mengumumkan pemulihan perwakilan diplomatik antara kedua negara.”

WAM menyatakan bahwa kedua belah pihak “terus bekerja di Kedutaan Uni Emirat Arab di Doha, Kedutaan Qatar di Abu Dhabi, dan konsulatnya di Dubai.”

Baca juga : Menhan Prabowo Beberkan Indonesia Beli 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5 Bekas Qatar

Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengeluarkan pernyataan serupa.

Sejak 2017, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir memberlakukan blokade diplomatik dan transportasi terhadap Qatar atas tuduhan mendukung kelompok ekstremis dan terlalu dekat dengan Iran. Qatar membantah tuduhan tersebut.

Permusuhan di Teluk mereda pada Maret lalu ketika Saudi dan Iran, rival abadi, mengumumkan normalisasi hubungan mereka setelah tujuh tahun berhenti. Akibatnya, misi diplomatik ini dibuka kembali.

Pada bulan April tahun lalu, Qatar dan Bahrain, yang saling bertetangga, juga memutuskan untuk menjalin kembali hubungan mereka, salah satu dari beberapa putaran rekonsiliasi berikutnya.

Pada hari Sabtu, 17 Juni, waktu setempat, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan mengunjungi Iran.

Dalam upaya tambahan untuk memperbaiki hubungan kedua negara, dia bertemu Presiden Ebrahim Raisi. Bulan ini, Teheran membuka kembali kedutaannya di Riyadh.

Tampak bahwa detente antara Saudi, yang memiliki mayoritas Sunni, dan Iran, yang memiliki mayoritas Syiah, sangat penting karena kedua negara telah sejak lama bersaing untuk memperebutkan pengaruh di seluruh wilayah, mendukung pihak yang berseberangan dalam beberapa konflik, termasuk konflik Yaman. (AFP/News.detik.com/hm19)

 

REPORTER: