Honolulu, MISTAR.ID

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, menegaskan bahwa perang tidak mengenal pemenang dan perdamaian sangat berharga. Pernyataan tersebut disampaikannya di Hawaii, setelah mengunjungi Tugu Peringatan USS Arizona di Pearl Harbor untuk mengenang serangan Jepang tahun 1941. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka perjalanan ke Amerika Serikat, yang menyinggung Beijing.

Lai, yang dalam perjalanan resmi ini juga mengunjungi beberapa negara kepulauan Pasifik yang memiliki hubungan formal dengan Taiwan, berbicara kepada komunitas Taiwan di luar negeri dan politisi Hawaii, termasuk anggota Kongres Ed Case dan Jill Tokuda.

Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa perdamaian tak ternilai harganya dan bahwa perang tidak memiliki pemenang, sehingga kita harus berjuang bersama untuk mencegahnya.

Baca Juga : Presiden Taiwan Tiba di AS, China Spontan Mengutuk

Lai juga menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan dan mengungkapkan keyakinannya bahwa demokrasi Taiwan dapat menjadi model bagi dunia.

Kunjungan Lai ke Hawaii memicu kekhawatiran bahwa Tiongkok mungkin akan menggelar latihan perang baru di sekitar Taiwan, sebagai respons terhadap langkah ini. Tiongkok sebelumnya telah menggelar dua sesi latihan perang besar sepanjang tahun ini.

Meskipun demikian, Lai dan pemerintahannya tetap menolak klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan, menegaskan bahwa mereka berhak untuk berkunjung ke negara lain. Setelah Hawaii, Lai dijadwalkan untuk melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau, dengan persinggahan di Guam, yang juga memiliki pangkalan militer besar AS. (mtr/hm24)