Playboy Muncul Kembali Sebagai Perusahaan Publik dan Akan Terdaftar di Nasdaq


playboy muncul kembali sebagai perusahaan publik dan akan terdaftar di nasdaq
New York, MISTAR.ID
Playboy akan menjadi perusahaan publik lagi di bawah kesepakatan yang diumumkan, Kamis (1/10/20), dengan grup yang terkenal dengan ikon ‘gambar panas’ di majalah lamanya.
Kesepakatan itu akan membuat Playboy Enterprises menjadi perusahaan publik sembilan tahun setelah menjadi swasta dan periode kekacauan panjang bagi kelompok yang sejak didirikan pada 1950-an, dan melanggar tabu tentang konten seksual.
Rencana tersebut meminta investor di perusahaan akuisisi bertujuan khusus untuk membeli Playboy, yang akan terdaftar di Nasdaq sebagai PLBY, dalam kesepakatan senilai $ 381 juta, termasuk $ 142 juta dalam bentuk hutang.
Baca Juga:Dikutuk, Majalah Bergambar Rasialis Muncul di Prancis
Kesepakatan yang dipimpin oleh Mountain Crest Acquisition Corp memungkinkan perusahaan baru itu memasuki pasar publik tanpa penawaran saham yang lebih kompleks. Mountain Crest, yang sudah terdaftar di Nasdaq, akan berganti nama menjadi Playboy berdasarkan rencananya.
“Hari ini adalah hari yang sangat besar bagi kami semua di Playboy dan untuk semua mitra kami secara global,” kata Ben Kohn, yang akan mempertahankan posisinya sebagai kepala eksekutif Playboy.
“Playboy adalah merek dan platform yang tidak dapat ditiru saat ini. Playboy memiliki jangkauan global yang sangat besar, dengan lebih dari $ 3 miliar pengeluaran konsumen global dan produk terjual di lebih dari 180 negara.”
Baca Juga:Rumah Bekas Penthouse Milik John Lennon dan Selingkuhannya Terjual Rp82,5 Miliar
Playboy baru akan mencari peluang pertumbuhan dalam branding produk kesehatan seksual dan pakaian dalam, pakaian dan aksesori, permainan dan gaya hidup, serta kosmetik untuk pria dan wanita.
Suying Liu, yang mengepalai Mountain Crest, menggambarkan Playboy sebagai “peluang investasi yang unik dan menarik, dengan salah satu merek terbesar dan paling terkenal di dunia.”
Awal tahun ini, Playboy mengakhiri edisi cetaknya di AS setelah 66 tahun dengan virus corona yang memaksa penerbit tersebut untuk mempercepat perpindahannya ke digital.
Majalah yang dikenal karena mempromosikan revolusi seksual tahun 1960-an ini mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1970-an, tetapi berjuang dalam menghadapi persaingan dan lanskap digital baru.
Playboy secara konsisten menuai kritik karena mengobjektifkan wanita dengan fotografi erotisnya, tetapi para pendukungnya mengklaim pelanggaran tabu juga memiliki efek membebaskan. Pendirinya Hugh Hefner meninggal pada 2017.(the jakarta post/ja/hm10)
PREVIOUS ARTICLE
Trump dan Istrinya Melania Dinyatakan Positif Covid-19