Otoritas Keamanan Otomotif AS Selidiki 2 Juta Mobil Tesla Terkait Autopilot
Otoritas Keamanan Otomotif As Selidiki 2 Juta Mobil Tesla Terkait Autopilot
Washington, MISTAR.ID
Regulator keamanan otomotif Amerika Serikat (AS) membuka kembali penyelidikan untuk menentukan apakah penarikan lebih dari 2 juta unit mobil Tesla pada Desember lalu terkait pemasangan perangkat autopilot baru sudah memadai.
Administrasi Nasional Keselamatan Lalu Lintas Jalan (National Highway Traffic Safety Administration -NHTSA) mengatakan, penyelidikan dilakukan menyusul adanya kejadian kecelakaan baru setelah kendaraan mengalami pembaruan perangkat lunak untuk otomatisasi kemudi.
Penyelidikan tersebut baru dilakukan–setelah sempat ditutup selama hampir tiga tahun–setelah ditemukan bukti bahwa sistem kemudi otomatis Tesla disebut lemah dari tidak sesuai dengan kemampuan operasi yang diizinkan, sehingga menimbulkan potensi ketidakamanan.
Baca juga: Pertama di Dunia, Kecelakaan Cybertruck Tesla Ditabrak Corolla
NHTSA juga mencatat pernyataan Tesla, bahwa sebagian dari solusi itu butuh persetujuan pemilik mobil sehingga memungkinkan pengemudi dengan mudah mengembalikan ke setelan awal.
Menurut NHTSA, Tesla telah mengeluarkan pembaruan perangkat lunak untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, perusahaan tersebut belum membuatnya sebagai syarat penarikan kembali, atau tidak ditemukan sebagai perbaikan cacat.
Sebelumnya Tesla mengatakan, saat penarikan kembali terbesar yang diumumkan pada Desember lalu, mencakup 2,03 juta kendaraan di AS — atau hampir seluruh mobil produknya di AS — adalah untuk lebih memastikan pengemudi memperhatikan saat menggunakan sistem kemudi otomatisnya.
Penyelidikan terbaru tersebut mencakup pemanggilan kembali mobil Model Y, X, S, 3, dan Cybertruck di AS yang dilengkapi autopilot, produksi antara tahun 2012 dan 2024.
Baca juga: Tesla Terlibat Kecelakaan Maut di China
Sebelumnya Desember lalu, Tesla mengatakan bahwa sistem kontrol perangkat lunak autopilot mungkin tidak cukup untuk mencegah penyalahgunaan pengemudi dan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
NHTSA dalam pernyataannya, Jumat (26/4/24) mengungkapkan bahwa selama penyelidikan keamanan autopilot pada Agustus 2021 saat pertama kali diluncurkan, mereka mencatat setidaknya 13 kecelakaan mobil-mobil Tesla.
Kecelakaan itu disebut telah mengakibatkan satu atau lebih kematian dan banyak luka serius akibat penyalahgunaan sistem yang diduga dilakukan pengemudi.
NHTSA juga mengungkapkan kekhawatiran tentang nama Autopilot Tesla akan membuat pengemudi meyakini bahwa otomatisasi memiliki kemampuan lebih besar dibanding manusia. (Mtr/hm22)