Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Luapan Sungai Mutiara Mulai Rendam Provinsi Guangdong di China Selatan

journalist-avatar-top
By
Monday, April 22, 2024 15:45
0
luapan_sungai_mutiara_mulai_rendam_provinsi_guangdong_di_china_selatan

Luapan Sungai Mutiara Mulai Rendam Provinsi Guangdong Di China Selatan

Indocafe

Guangdong, MISTAR.ID

Banjir merendam beberapa kota di Delta Sungai Mutiara (Zhujiang) yang padat penduduk di selatan China menyusul tingginya curah hujan deras memicu kekhawatiran tentang pertahanan wilayah tersebut terhadap banjir lebih besar yang disebabkan oleh peristiwa cuaca ekstrem.

Pada hari Senin, tim penyelamat di perahu di provinsi Guangdong yang terkena banjir berlomba untuk mengevakuasi warga yang terjebak, membawa beberapa orang lanjut usia di punggung mereka dari rumah mereka dan mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan warga desa yang terperangkap di bencana tanah longsor.

Provinsi yang pernah dijuluki lantai pabrik dunia itu rentan terhadap banjir musim panas. Pertahanannya terhadap banjir yang mengganggu sangat diuji pada Juni 2022 ketika Guangdong dilanda hujan deras terberat dalam enam dekade. Ratusan ribu orang dievakuasi.

Baca juga: PM Israel Lawan Sanksi AS Terkait Pelanggaran HAM

Sejak Kamis, Guangdong telah dilanda hujan deras tanpa henti dengan badai kuat membawa awal yang lebih awal dari biasanya pada musim banjir tahunan provinsi ini, yakni Mei dan Juni.

Di Qingyuan, kota yang relatif kecil dengan sekitar 4 juta penduduk di utara ibu kota provinsi Guangzhou, warga mengatakan, banjir pada akhir pekan tidak seburuk banjir tahun 2022, tetapi masih mengkhawatirkan.

“Kami khawatir banjir bisa lebih buruk daripada dua tahun lalu. Saya memiliki teman di kota Jintan yang sudah mengeluarkan perabotannya. Desa di seberang sudah terendam sampai lantai pertama,” kata Song Xiaowei, salah seorang pekerja pabrik suku cadang.

Song mengatakan, pabriknya masih beroperasi seperti biasa, tetapi sungai-sungai dipantau untuk memastikan mereka tidak meluap ke jalan-jalan.

Salah satu sungai di daerah itu naik hingga 7 meter, menenggelamkan lahan pertanian di sekitarnya.

Akhir pekan kemarin, Sungai Bei, anak sungai Sungai Mutiara yang melintasi Qingyuan, meluap dan menenggelamkan beberapa rumah dan toko.

Dalam satu video di media sosial memperlihatkan, tim penyelamat harus mengarungi air lumpur setinggi leher di beberapa daerah, untuk mengevakuasi warga termasuk seorang wanita tua yang terjebak dalam air setinggi pinggang di sebuah gedung apartemen.

Baca juga: DPR AS Setuju Keluarkan Dana Rp1.540 Triliun Untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan

“Sebelum tahun 2022, jarang turun hujan seberat sekarang, dan air banjir tidak pernah setinggi ini,” kata Lin Xiuzheng, penduduk Qingyuan yang bekerja dalam penjualan ritel online.

Sementara itu menurut ilmuwan, perubahan cuaca di China menjadi lebih intens dalam tahun-tahun terakhir dan tidak terduga akibat pemanasan global. Hujan deras dan kekeringan mencatat rekor terburuk terhadap perekonomian terbesar kedua di dunia itu dalam waktu yang bersamaan.

Rekor curah hujan untuk April terpecahkan di banyak bagian Guangdong, antara lain di Shaoguan, Zhaoqing, dan Jiangmen dan utara Guangzhou juga terendam setengah di bawah air.

Belum ada laporan korban jiwa di Guangdong, namun 11 orang dinyatakan masih hilang hingga Senin pagi, seperti dikutip Xinhua News Agency.

journalist-avatar-bottomAnwar S Pane