Los Angeles, MISTAR.ID

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump kembali bersaing sebagai calon presiden Amerika Serikat (AS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang dijadwalkan pada 5 November 2024.

Dalam pernyataannya, Biden mengkritik kampanye kebencian atau balas dendam.

“Kampanye kebencian, balas dendam, dan pembalasan yang mengancam gagasan Amerika,” jelas Biden, Kamis (14/3/24).

Sementara itu, Trump merilis pesan video di media sosial yang mengatakan jika dia fokus untuk mengalahkan Biden. Trump juga menyebut Biden sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS.

Baca juga: Joe Biden Berencana Naikkan Pajak Orang Kaya Jika Terpilih Lagi

Pertarungan ulang ini akan menjadi yang pertama dalam hampir 70 tahun terakhir dalam pilpres AS. Terakhir kali, pertarungan ulang antara dua calon presiden yang sama terjadi pada tahun 1956, ketika Presiden Dwight Eisenhower dari Partai Republik mengalahkan mantan Gubernur Illinois, Adlai Stevenson, dari Partai Demokrat.

Seperti yang diketahui, pada Pemilu AS tahun 2020, Trump kalah dari Biden. Saat itu, Biden membutuhkan setidaknya 1.968 delegasi untuk menang. Menurut Edison Research, jumlah yang dibutuhkan justru lebih.

Sedangkan Trump berhasil mengamankan 1.215 delegasi. Ini terjadi setelah empat negara bagian AS menggelar Pemilu terlebih dahulu, termasuk Georgia, Hawaii, Mississippi, dan Washington. (mtr/hm20)