Friday, January 31, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Jenazah WNI yang Ditembak di Malaysia Segera Dipulangkan Usai Autopsi

journalist-avatar-top
By
Tuesday, January 28, 2025 08:34
52
jenazah_wni_yang_ditembak_di_malaysia_segera_dipulangkan_usai_autopsi

Ilustrasi. (f: ist/mistar)

Indocafe

Kuala Lumpur, MISTAR.ID

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur mengonfirmasi bahwa jenazah WNI yang tewas ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) akan segera dipulangkan setelah proses autopsi selesai.

Saat ini, jenazah korban masih berada di Malaysia. Kemlu memastikan pemulangan jenazah akan dilakukan setelah proses autopsi selesai.

"(Jenazah) dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi. KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah dan memfasilitasi pemulangan ke daerah asal," tulis Kemlu dalam keterangan resmi, pada Selasa (28/1/25).

Kemlu juga menginformasikan bahwa korban tewas tersebut berasal dari Riau. "Pada 27 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur menerima informasi dari Polis Diraja Malaysia (PDRM) bahwa WNI yang meninggal dunia, dengan inisial B, berasal dari Provinsi Riau," tambah Kemlu dalam keterangan resminya.

Selain itu, empat WNI yang terluka akibat insiden penembakan tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit Malaysia dan dilaporkan dalam kondisi stabil. KBRI akan mengunjungi mereka, pada Rabu (29/1/25), untuk memberikan bantuan kekonsuleran.

KBRI Kuala Lumpur juga berencana mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia terkait insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh APMM terhadap WNI di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Jumat (24/1/25). Insiden tersebut mengakibatkan satu WNI tewas dan beberapa lainnya terluka.

Berdasarkan komunikasi dengan PDRM, penembakan terjadi saat APMM menghentikan WNI yang diduga berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal. APMM mengklaim bahwa penembakan dilakukan karena para WNI melakukan perlawanan.

"Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk melihat jenazah dan menemui korban luka," kata Kemlu dalam pernyataannya diterima, Minggu (26/1/25).

Nota diplomatik yang dikirimkan bertujuan untuk mendorong penyelidikan lebih mendalam mengenai insiden tersebut, termasuk untuk mengkaji dugaan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh APMM.

Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bantuan kekonsuleran bagi para korban. Saat ini, pihak berwenang masih mendalami data terkait korban. (mtr/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar