New Delhi, MISTAR.ID

Keputusan India melarang ekspor beras jenis tertentu memicu panic buying di sejumlah negara.

Video di media sosial menunjukkan kantong beras di rak toko bahan makanan yang kosong dan antrean panjang di luar toko bahan makanan.

Kabar itu telah menyebar dan viral dari Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Beberapa toko menetapkan batas pembelian, sementara yang lain menaikkan harga untuk menghasilkan keuntungan berlimpah.

Restoran India takut tidak memiliki cukup nasi. “Dalam beberapa hari terakhir, orang mulai membeli mungkin dua kali lipat dari biasanya. Itu sebabnya kami memberlakukan pembatasan,” kata Shishir Shaima, Manajer MGM Spices, toko kelontong India di Surry Hills, Australia, seperti dikutip dari Straits Times, Kamis (27/7/23).

Baca juga : Kemendag Sebut Harga Beras Dunia Alami Kenaikan

Dia mengizinkan pelanggannya untuk membeli hanya satu karung beras 5 kg. “Ada yang mau beli lagi, tapi kami tetap tidak mengizinkan semua orang hanya satu karung beras 5 kg,” kata Shaima.

Di Amerika Serikat, beberapa orang terekam video sedang terburu-buru membeli beras. The Straits Times mengutip Bloomberg yang mengatakan bahwa dia tidak dapat memverifikasi secara independen keaslian video tersebut.

Toko-toko kelontong Asia Selatan di Toronto, Kanada, juga menerapkan pembatasan. Govindasamy Jayabalan, Presiden Malaysian Indian Restaurant Owners Association memperhitungkan kurangnya penawaran beras dan meningkatnya biaya untuk menyiapkan hidangan berbahan dasar beras seperti thosai dan rice vermicelli.

Baca juga : Vietnam Batasi Ekpor Beras, Bulog Jamin Persediaan Aman

“Itu sangat mengkhawatirkan kami. Sebagian besar pelanggan restoran kami berasal dari kelompok berpenghasilan rendah. Bukannya kami ingin menaikkan harga pangan, tapi sekarang kami dalam situasi sulit,” katanya.

Selama periode ini, India mengekspor beras ke lebih dari 140 negara. Pembeli utama beras non-Basmati dari India adalah Benin, Bangladesh, Angola, Kamerun, Djibouti, Guinea, Pantai Gading, Kenya, dan Nepal. Iran, Irak, dan Arab Saudi membeli beras basmati berkualitas tinggi dari India. (republika/hm18)