Port-au-Prince, MISTAR.ID

Haiti semakin mencekam setelah geng bersenjata yang dipimpin oleh Jimmy Cherisier terus membuat  kekacauan dan merusak sejumlah fasilitas publik. Geng ini juga menutup pelabuhan utama di ibu kota Haiti Port-au-Prince.

Penutupan pelabuhan Caribbean Port Services membuat Perdana Menteri Ariel Henry yang sedang berada di luar negeri tidak dapat kembali ke negaranya. Selain bandara, geng bersenjata juga sudah mengambil alih bandara, kantor polisi, bahkan membobol penjara.

Lebih parahnya, sistem kesehatan di negara itu hampir lumpuh karena banyak rumah sakit yang tutup. Fasilitas kesehatan sangat terbatas karena kekurangan obat dan staf.

Baca juga: Haiti Buat Aturan Jam Malam Pasca Ribuan Tahanan Kabur

“Para petugas polisi berhasil melarikan diri sebelum serangan terjadi. Serangan itu juga menghancurkan beberapa mobil polisi,” kata seorang polisi Haiti bernama Synapoha, Jumat (8/3/24).

Geng ini menuntut agar Henry mengundurkan diri. Atas kejadian ini, Pemerintah Haiti memperpanjang status darurat selama sebulan. (Reuters/hm20)