Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Emil Salim menolak Penghargaan Climate, menganggap Konvensi Rio tidak terpenuhi

journalist-avatar-top
By
Monday, June 26, 2023 09:40
0
emil_salim_menolak_penghargaan_climate_menganggap_konvensi_rio_tidak_terpenuhi

Emil Salim Menolak Penghargaan Climate Menganggap Konvensi Rio Tidak Terpenuhi

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Prof. Emil Salim menolak penghargaan Climate Hero Award yang diberikan oleh Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) karena dia merasa kandas dalam menjalankan konvensi Rio 1992.

FPCI mengadakan Climate Hero Award untuk orang-orang dan kelompok masyarakat yang berkontribusi pada upaya, komitmen, dan tindakan untuk memperbaiki lingkungan Indonesia.

Dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/6) Prof. Emil Salim menyatakan, “Saya rasa tidak patut menerima penghargaan ini.”

Menurut Prof. Emil Salim, mantan presiden Soeharto memanggilnya untuk bergabung dengan delegasi Indonesia untuk menandatangani dua konvensi di KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, pada 3–14 Juni 1992.

Baca juga : Lagi, UNESCO Akui Tiga Cagar Biosfer Indonesia

Selain itu, mantan menteri lingkungan hidup tersebut menyatakan bahwa dia membaca laporan penyelenggaraan konvensi Rio 1992, yang diumumkan pada tahun 2022.

Ketika saya membaca laporan tersebut, tampak bahwa setiap pemerintahan di dunia, termasuk Indonesia, gagal melaksanakan konvensi tersebut.

Prof. Emil menyatakan, “Dikatakan bahwa penyelenggaraan Indonesia untuk dua konvensi itu adalah rendah, rendah, dan buruk.”

Dia menyatakan bahwa berdasarkan laporan tersebut, tujuan konvensi untuk melindungi alam, hutan, dan Indonesia telah gagal. Akibatnya, peringkat Indonesia sebagai negara dengan rimba terbesar kedua di dunia turun menjadi terbesar ketiga.

Akibatnya, muka laut naik, tanah turun, land subsidence, perubahan cuaca, penurunan hujan, dll. Menurut Prof. Emil, efeknya adalah pada kehidupan manusia, yang harus mengatasi ancaman krisis air minum, pangan, dan lainnya.

Orang yang berkontribusi pada pembentukan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) tersebut terus berbicara karena, meskipun dia menandatangani konvensi Rio 1992, dia tidak dapat melaksanakannya.

Prof. Emil mengatakan, “Sulit bagi saya untuk menerima penghargaan lingkungan yang tidak layak saya terima akibat kegagalan untuk memungkinkan kita mencapai cita-cita konvensi itu.”

Prof. Emil juga meminta maaf kepada semua orang yang telah membantunya selama ini karena dia tidak dapat mencapai cita-cita di Konvensi Perubahan Suasana dan Konvensi Keanekaragaman Biologis.

Prof. Emil menyimpulkan, “Ini bukan masalah menerima alias menolak, ini masalah hati nurani. Saya minta maaf jika saya (menolak-red), terima kasih agar Tuhan melindungi tanah air kita.” (Antara, hm19)

journalist-avatar-bottomRedaktur Tengku Bobby Lesmana