Washington, MISTAR.ID

Donald Trump kembali mencuat dengan janji ambisiusnya di tengah kampanye pemilihan presiden. Mantan Presiden Amerika Serikat ini berjanji untuk menyelesaikan sejumlah konflik global dalam waktu singkat jika kembali terpilih.

Dalam kampanyenya, Trump berkomitmen untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan menghentikan agresi Israel di Gaza, dengan menyatakan akan “memajukan perdamaian dunia melalui kekuatan.”

Dalam kampanye pada Juli lalu, Trump mengumumkan kepada para pendukungnya bahwa ia bisa mengakhiri konflik Rusia-Ukraina hanya dalam satu hari. Janji ini sontak menjadi perhatian publik dan pemerintah Rusia.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut bahwa meski Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk berkontribusi dalam perdamaian, perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS akan diperlukan untuk mencapai hal itu.

Baca juga: Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS Dihadapkan dengan Tantangan Hukum

Peskov menyatakan bahwa pemerintah Rusia menunggu dan akan melihat apakah Trump benar-benar mampu menepati janji tersebut jika ia terpilih.

Selain perang di Eropa Timur, Trump berjanji akan mendorong perdamaian di Timur Tengah dengan menghentikan agresi Israel terhadap Palestina. Trump mengklaim mampu menyetop perang di Gaza dalam hitungan jam dan mengembalikan ketenangan di wilayah tersebut.

Pernyataan ini mendapat tanggapan dari Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas, yang mengatakan bahwa pihaknya menunggu Trump menepati janji untuk mengakhiri agresi tersebut.

Trump berjanji untuk “memajukan perdamaian dunia melalui kekuatan,” mengingatkan pendukungnya bahwa dunia kini tengah dilanda ketegangan dan konflik yang membutuhkan penyelesaian.

Beberapa pihak meragukan kemampuan Trump untuk memenuhi janji-janji ini, sementara yang lain melihat peluang bagi Amerika Serikat untuk memainkan peran baru dalam diplomasi global. (cnn/hm25)