China Gerah, Minta Negara-negara Tak Batasi Pelancong asal Beijing
China Gerah Minta Negara Negara Tak Batasi Pelancong Asal Beijing
Jakarta, MISTAR.ID
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mendesak negara-negara di dunia tak membatasi pelaku perjalanan dari wilayah mereka terkait Covid-19.
Wang menyampaikan hal tersebut ketika sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Italia, hingga India memperketat aturan bagi pelancong dari China.
“China selalu meyakini bahwa tindakan pencegahan pandemi dari semua negara harus ilmiah dan sesuai, juga tidak boleh memengaruhi perjalanan normal dan kerja sama antarmanusia,” kata Wang seperti dikutip Reuters.
“Kami juga mencatat bahwa baru-baru ini pakar kesehatan dari beberapa negara percaya bahwa dari sudut pandang ilmiah, tak perlu memberlakukan pembatasan masuk pada pelancong China,” imbuhnya.
Baca juga: Covid-19 Makin Menggila di China, Diperkirakan Bunuh 9.000 Orang Per Hari
Wang mengklaim saat ini banyak negara yang menyambut baik rencana Beijing membuka kembali perjalanan bagi pelancong internasional. Negara-negara itu pun tak memberlakukan pengetatan pada pelancong China.
“(Oleh sebab itu) kami berharap semua pihak terus mengedepankan prinsip ilmu pengetahuan dan bekerja sama untuk memastikan keamanan para pelancong dari semua negara untuk berkontribusi pada solidaritas internasional melawan pandemi dan pemulihan ekonomi dunia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Wang juga menyoroti keputusan Jepang yang hendak memperketat aturan bagi para pelaku perjalanan dari negerinya.
Jepang sebelumnya mewajibkan para pelancong dari China untuk menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 dan membatasi penerbangan ke China buntut was-was lonjakan Covid-19 Beijing.
Baca juga:Covid-19 Makin Menggila di China, RS dan Rumah Duka Mulai Tertekan
Terkait hal itu, Wang menilai Jepang mestinya menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat guna memastikan efektivitas perjalanan antar kedua negara.
“Kami berharap Jepang bisa mengambil pandangan yang objektif dan benar tentang situasi pandemi China dan penyesuaian kebijakan pencegahan pandemi,” ujarnya.
Sejumlah negara memang mulai memberlakukan aturan ketat terhadap pelaku perjalanan dari China imbas lonjakan kasus Covid-19 negara itu.
Mulai dari Amerika Serikat, Korea Selatan, India, Italia, Jepang, hingga Taiwan ramai-ramai mewajibkan tes Covid-19 bagi pendatang dari Negeri Tirai Bambu.
Negara-negara itu umumnya khawatir dengan kasus Covid-19 yang meroket di Beijing usai negara itu mencabut kebijakan nol-Covid. Sejumlah lembaga riset memprediksi China bakal mengalami ribuan kasus kematian dalam waktu dekat, salah satunya Airfinity yang memprediksi China mengalami 9 ribu kasus kematian sehari pada 2023.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai wajar atas kekhawatiran sejumlah negara di dunia itu terhadap perkembangan Covid di China, apalagi setelah Beijing tak lagi melaporkan angka kasus harian ke publik.
Atas dasar itu, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak China membuka informasi detail ihwal Covid-19 negaranya.
Baca juga:China Longgarkan Pembatasan Penerbangan Internasional Mulai 8 Januari
“Untuk membuat penilaian risiko yang komprehensif atas situasi Covid-19 di China, WHO membutuhkan informasi lebih rinci,” kata Tedros melalui cuitannya, Kamis (29/12).
Merespons hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan China selama ini terbuka mengenai informasi dan data terkait virus corona.
“Sejak merebaknya pandemi, China sudah berbagi informasi dan data yang relevan dengan komunitas internasional, termasuk WHO, secara terbuka dan transparan,” katanya, seperti dikutip AFP.
Dia kemudian melanjutkan, “Kami sejak awal sudah membagikan data sequencing virus corona baru, dengan demikian kami sudah memberikan kontribusi penting untuk pengembangan vaksin serta obat-obatan di negara lain.” (cnn/hm06)