Tuesday, January 28, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Belanda Kembalikan Ratusan Artefak Sejarah ke Indonesia, Berikut Daftarnya

journalist-avatar-top
By
Tuesday, July 11, 2023 16:52
36
belanda_kembalikan_ratusan_artefak_sejarah_ke_indonesia_berikut_daftarnya

belanda kembalikan ratusan artefak sejarah ke indonesia berikut daftarnya

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Pemerintah Belanda secara resmi menyerahkan artefak sejarah kepada pemerintah Indonesia pada Senin (10/7/23) di Leiden, Belanda. Penyerahan secara simbolis berlangsung di Museum Volkenkunde Leiden, Belanda.

Koleksi tersebut diterima oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristik, mewakili pemerintah Indonesia.

Pemerintah Belanda diwakili oleh Gunay Uslu, Menteri Muda Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda. Ratusan artefak sejarah dikembalikan setelah penelitian dan komunikasi antar negara yang lama.

Barang-barang yang ditemukan berkisar dari koleksi artefak Bali, artefak dari Singosari hingga artefak bersejarah dari Kerajaan Lombok.

Baca juga : Artefak Rasulullah Hadir di Masjid Al-Musannif Medan

Menurut Hilmar, pemulangan benda-benda bersejarah tidak hanya sebatas pengangkutan barang dari Belanda ke Indonesia.

Namun juga untuk mengungkap ilmu sejarah dan asal-usulnya serta membahas makna benda-benda tersebut bagi kedua bangsa di masa lalu dan masa kini.

“Proyek repatriasi artefak sejarah merupakan momen penting untuk mendorong saling pengertian dan kesetaraan antara kedua bangsa,” kata Hilmar dari laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Selasa (11/7/23).

Menurut laporan BBC Indonesia, jumlah artefak sejarah yang dikembalikan oleh Belanda diperkirakan mencapai 472, termasuk permata “Harta Karun Lombok” harta karun berupa permata, batu mulia, emas dan perak.

Baca juga : Meriahkan Liburan Sekolah, Ada Safari Literasi Sumut 2023 di Toba Caldera Resort

Menurut dokumen sejarah, setelah Perang Lombok berakhir pada tahun 1894, tentara kolonial Belanda menjarah ratusan kilogram emas, perak, dan batu mulia dari Keraton Tjakranegara dan desa sekitarnya.

Setelah penelitian ekstensif oleh para ahli, empat koleksi artefak, yaitu 132 koleksi artefak Pita Maha Bali, patung Singasari, tradisi kerajaan Lombok dan keris Puputan Klungkung dikembalikan ke Indonesia.

Situs resmi Dirjen Kebudayaan mencatat 132 koleksi benda seni Bali, antara lain lukisan, ukiran kayu, perak dan tekstil karya seniman yang tergabung di dalam kelompok seni Pita Mahao yang telah dikembalikan.

Sedangkan empat patung Singasari di Museum Cerita Rakyat di Leiden merupakan primadona dari abad ke-13 Masehi.

Baca juga : Warga Simalungun Dihimbau Kumpulkan Arsip Berkaitan Sejarah Pada Zaman Kerajaan

Keempat patung tersebut berasal dari Candi Singasari yang dibangun untuk merayakan kematian Raja Kertanegara, dinasti terakhir Kerajaan Singasari.

Empat arca yang kembali ke Indonesia adalah Durga, Mahakala, Nandishvara dan Ganesha. Ada juga keris Kerajaan Klungkung di Bali.

Dulu, Belanda diinstruksikan untuk mengembalikan produk tersebut jika negara asal barang membutuhkannya.

Pada tahun 2020, Belanda mengembalikan Keris dari Pangeran Diponegoro dalam rangka kunjungan Raja dan Ratu Belanda.

Baca juga : Inilah Perkakas Batu Tertua di Dunia, Ditemukan di Tepi Danau Victoria

Hilmar memperkirakan pengembalian ratusan benda bersejarah yang disita tentara Belanda akan tiba di Indonesia pada Agustus mendatang.

Saat ini, pihaknya dan pemerintah Belanda sedang menyelesaikan kesepakatan teknis untuk mengembalikan kiriman tersebut, diharapkan bisa mempercepat proses penyerahan barang-barang artafek yang direbut lainnya.

Delapan jenis koleksi milik Indonesia di Belanda berjumlah ribuan. Dapat dipastikan bahwa Belanda secara ilegal memperoleh artefak selama masa kolonial.

Baca juga : Keindahan Ulos Batak akan Dipamerkan di Bali

Belanda telah berjuang dengan warisan kolonialnya dalam beberapa tahun terakhir.

Pada hari Sabtu (1 Juli 2023), Raja Willem-Alexander secara resmi meminta maaf atas peran Belanda dalam perdagangan budak, dengan mengatakan bahwa dia “secara pribadi dan tulus” menyesal. (okz/hm18)

journalist-avatar-bottomAndiyus