Yaman, MISTAR.ID

Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan ke Yaman. Akibatnya, 24 orang tewas, termasuk anak-anak dan wanita, Minggu (16/3/2025).

Dari korban yang tewas, 11 orang tewas di Saada. Sementara 13 lainnya tewas di ibu kota Yaman, Sanaa.

Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam, menuduh AS membesar-besarkan ancaman kelompoknya terhadap kapal-kapal di Laut Merah demi kepentingan politik. Biro politik Houthi juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan AS.

“Ini kejahatan perang karena menyasar kawasan permukiman dan warga sipil,” kata perwakilan Biro Politik Houthi, dilansir dari Reuters.

Houthi menyatakan siap membalas serangan AS. "Agresi ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Angkatan bersenjata Yaman siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan operasi militer terhadap Houthi. Dalam pernyataannya melalui Truth Social pada Sabtu (15/3/2025), Trump menegaskan AS mengambil langkah tegas untuk menghadapi ancaman Houthi yang dianggap bersekutu dengan Iran dan membahayakan kepentingan AS di Laut Merah.

"Saya telah memerintahkan militer AS untuk meluncurkan operasi militer yang tegas dan kuat terhadap teroris Houthi di Yaman," kata Trump. (int/hm20)