Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Angkatan Udara Indonesia, AS Adakan Latihan Pendaratan Pesawat Pengebom

journalist-avatar-top
By
Friday, June 23, 2023 18:47
0
angkatan_udara_indonesia_as_adakan_latihan_pendaratan_pesawat_pengebom

Angkatan Udara Indonesia As Adakan Latihan Pendaratan Pesawat Pengebom

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Untuk pertama kalinya, Angkatan Udara Indonesia dan Amerika Serikat melakukan latihan pendaratan pesawat pengebom bersama.

Kedutaan Besar AS di Jakarta menyatakan pada Jumat bahwa dua pesawat pengebom B-52 AS tiba di Indonesia pada Senin (19/6) untuk melakukan latihan bersama pesawat F-16 TNI Angkatan Udara (AU) untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Kedubes Amerika Serikat menyatakan bahwa pendaratan di bandara Kualanamu Medan dan berbagai operasi berikutnya menandai pertama kalinya B-52 AS beroperasi di Indonesia.

Di Pangkalan Udara Minot di Dakota Utara, pesawat B-25, yang berasal dari Skuadron Ekspedisi Bom ke-23 (23EBS), berpartisipasi dalam latihan pendaratan interoperabilitas dengan TNI AU dan Angkatan Udara Pasifik (PACAF) AS.

Baca juga : TNI AU dan Amerika Serikat Latihan Bersama, Pesawat Pengebom US PACAF Tiba Bandara Kualanamu

Dalam rangka Cope West 2023, latihan bilateral, sebanyak 60 awak 23EBS terlibat dalam latihan pendaratan pesawat pengebom ini. Latihan ini berlangsung dari 12 hingga 23 Juni di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.

Dalam latihan gabungan ini, personel angkatan udara AS dan Indonesia akan melatih kemampuan tempur taktis, mengevaluasi kemahiran, menemukan peluang pelatihan di masa depan, dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai misi antara kedua negara.

Pada tahun ini, Indonesia dan Amerika Serikat mengadakan latihan gabungan Cope West ke-10, yang pertama kali diadakan pada tahun 1989.

Kedubes AS menyatakan bahwa Angkatan Udara Pasifik AS secara berkelanjutan menyiapkan kapabilitas di udara, ruang angkasa, dan dunia maya untuk Komando Indo-Pasifik AS, berkoordinasi dengan komponen, sekutu, dan mitra lainnya, untuk menjaga tatanan internasional yang adil dan memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. (Antara, hm19)

journalist-avatar-bottomRedaktur Tengku Bobby Lesmana