Thursday, March 13, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Ancam Tinggalkan NATO, Partai Republik Ramai-ramai Kecam Trump

journalist-avatar-top
Selasa, 13 Februari 2024 08.15
ancam_tinggalkan_nato_partai_republik_ramai_ramai_kecam_trump

ancam tinggalkan nato partai republik ramai ramai kecam trump

news_banner

Amerika Serikat, MISTAR.ID

Partai Republik mengecam Donald Trump soal ancaman bahwa Amerika Serikat (AS) bakal keluar dari NATO. Beberapa rekannya di partai menilai Trump tidak pantas dipilih kembali menjadi presiden.

Bakal calon [residen AS dari Partai Republik ini sempat mengatakan tidak ingin melindungi anggota NATO dari serangan Rusia dimasa depan, jika kontribusi negara-negara tersebut terhadap aliansi belanja pertahanan tertinggal.

“Inilah sebabnya saya sudah lama mengatakan bahwa dia tidak layak menjadi presiden Amerika Serikat,” ujar mantan calon presiden dari Partai Republik, Chris Christie, dikutip Reuters, Selasa (13/2/24).

Mantan Gubernur Carolina Selatan Nikki Haley yang merupakan satu-satunya penantang Trump untuk nominasi presiden Partai Republik 2024, mengatakan hal terakhir yang ingin ia lakukan adalah memihak Rusia.

“Jangan memihak seseorang yang telah pergi dan menginvasi suatu negara dan setengah juta orang telah tewas atau terluka karena (Presiden Rusia Vladimir) Putin dalam perang melawan Ukraina,” katanya.

Baca Juga : Pencemaran Nama Baik, Donald Trump Divonis Bayar Denda Rp1,3 T

Senator Partai Republik Lindsey Graham, sekutu dekat Trump mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan cara Trump mengutarakan pendapatnya. Kolega separtai lainnya, senator Partai Republik Rand Paul menganggap pernyataan Trump adalah hal yang bodoh untuk dikatakan.

Dalam rapat umum politik pada Sabtu (10/2/24) di Carolina Selatan, Trump mengeluh tentang apa yang disebutnya sebagai tunggakan iuran oleh beberapa negara NATO. Anggota lainnya tidak membayar iuran sebesar yang dikeluarkan AS.

“Tidak, saya tidak akan melindungi Anda. Bahkan saya akan mendorong mereka (Rusia) untuk melakukan apapun yang mereka inginkan. Anda harus membayarnya,” kata Trump kepada pemimpin yang tidak disebutkan namanya itu.

REPORTER: