Manfaatkan Waktu Luang, Mahasiswi Kota Medan Jualan Dimsum Gerobak
Manfaatkan Waktu Luang Mahasiswi Kota Medan Jualan Dimsum Gerobak
Medan, MISTAR.ID
Memanfaatkan waktu luang di siang hari selama kuliah, Atika Azizah (20), menyambi sebagai salah seorang pekerja dimsum gerobak di Kota Medan.
Mahasiswa semester 3 di Politeknik Ganesha Medan ini mengaku sudah mulai bekerja sebagai penjaja dimsum tersebut sejak Oktober 2024.
“Kami jualan itu dari pertengahan bulan oktober ini,” katanya saat ditemui di Jalan Alfalah, tepatnya di depan Masjid Al Falah Kp Dadap, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Senin (25/11/24).
Atika pun berjualan mulai hari Senin sampai Jumat dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sebagai tambahan, ia berjualan kembali di kegiatan Car Free Day (CFD) Kota Medan setiap hari Minggu pagi hingga siang.
Baca juga:Udang Berkualitas Asal Pantai Labu Diminati Pengusaha Dimsum
Gadis yang bertempat tinggal di Jalan Veteran Pasar 10 ini, mengaku memiliki waktu luang di pagi hingga sore hari karena kuliahnya dilaksanakan pada malam hari.
Setiap hari, rata-rata Atika membawa 80 hingga 100 box dimsum. “Kalau saat CFD kami bawa lebih banyak sekitar 200 box per gerobak,” ujarnya.
Dari jumlah dagangan itu, ia mengaku bisa mendapatkan omset penjualan hingga Rp1,8 juta setiap harinya.
“Untuk Dimsum Mentai itu dijual seharga Rp30.000, Dimsum Ayam dan Rumput Laut seharga Rp18.000. Dan dimsum mix (campuran) Rp20.000,” ungkapnya.
Baca juga:Tiga Tahun Merintis Dimsum Kiano Tetap Eksis, Kini Punya 30 Outlet
Sebagai upah, Atika mengungkapkan ia menerima lebih kurang Rp300.000 setiap pekannya.
“Kalau untuk gajinya sih, itu diberikan setiap seminggu sekali sekitar Rp300 ribuan. Tapi, tergantung seberapa seringnya berjualan,” bebernya.
Selama ia bekerja, Atika juga mengaku beberapa kendala yang dihadapinya.
“Kadang itu sulit dapatkan pelanggan, apalagi kalau hujan pasti orang susah buat keluar beli dimsum. Ada juga beberapa pelanggan yang kaget dengan harga yang dijual karena di sini sudah dipatokkan untuk per kotaknya,” jelasnya.
Baca juga:Mahasiswi Asal Norwegia Belajar Buat Kue di Pantai Labu
Meskipun begitu, dia mengaku tetap tertarik bekerja dengan niat menambah penghasilan dan pengalaman usaha.
“Dari bekerja seperti ini saya tertarik untuk berkecimpung di dunia kewirausahaan. Saya juga belajar cara merasakan pelanggan itu seperti apa, dan pernah juga beberapa kali diajak owner untuk melihat langsung produksinya,” katanya.
Atika juga berharap dimsum gerobak yang dijalankannya maju dan berkembang agar memberikan kesempatan dan membuka lapangan pekerjaan kepada orang-orang yang membutuhkan. (devi/hm17)