Tips Investor Saham Hadapi Gejolak Pasar Global


Ilustrasi investasi saham (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat bergerak melemah seiring memburuknya perang dagang, meski belakangan ditransaksikan di zona hijau.
Namun, ancaman koreksi masih jelas terlihat di depan mata. Hal tersebut karena kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS0 yang akan dieksekusi pada Juli nanti.
Ada juga potensi memburuknya kinerja ekonomi global, serta tensi perang dagang yang meningkat antara As dengan China. Kemudian, memanas pula prospek ekonomi juga dipengaruhi oleh tensi geopolitik.
Pengamat ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Gunawan Benjamin, mengatakan situasi ekonomi global yang tidak stabil itu, memaksa investor memutar otak menyiasati volatilitas pasar yang cenderung tinggi.
"Hal utama yang perlu dilakukan investor, yaitu bersahabat dengan volatilitas dan bersikap antusias saat harga saham mengalami tekanan. Jika saham mengalami koreksi, manfaatkan untuk akumulasi," katanya, Selasa (15/4/2025).
Kemudian, katanya, beli saham yang memiliki fundamental bagus. Karena saat terjadi koreksi, saham fundamental bagus punya potensi naik.
"Selain itu, beli saham yang dijadwalkan akan membagi dividen dalam waktu dekat. Sehingga jika terjadi koreksi, kita bisa meminimalisir kerugian karena sudah mendapat dividen," ucapnya.
Selain itu, lakukan juga pemantauan secara terus-menerus terkait kondisi ekonomi global dan nasional. Fokus kepada kebijakan atau perubahan data ekonomi hingga sentimen pasar.
"Fokus ke sentimen pasar yang punya dampak perubahan kinerja pasar saham, baik itu dalam jangka pendek maupun panjang," ujarnya.
Ia juga menyarankan untuk tetap lakukan transaksi secara disiplin dengan menetapkan target harga jual dan beli.
"Terakhir gunakan alat analisa, baik secara fundamental maupun teknikal. Jika fundamental belum membentuk suatu tren yang bisa menggambarkan proyeksi kinerja satu periode, maka model transaksi hit and run memungkinkan untuk dilakukan," tuturnya.
Sambungnya, model transaksi hit and run memungkinkan dilakukan dengan banyak menggunakan analisa teknikal. Selebihnya bisa berinvestasi dalam tempo yang panjang. (amita/hm17)