Saturday, April 26, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Surplus Neraca Perdagangan Oktober 2024 Perkuat Ketahanan Ekonomi Indonesia

journalist-avatar-top
Jumat, 15 November 2024 17.55
surplus_neraca_perdagangan_oktober_2024_perkuat_ketahanan_ekonomi_indonesia

surplus neraca perdagangan oktober 2024 perkuat ketahanan ekonomi indonesia

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 menjadi sinyal positif dalam memperkuat ketahanan eksternal ekonomi nasional.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa pencapaian ini menunjukkan fundamental ekonomi yang kokoh di tengah tantangan global.

“Surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” ujar Ramdan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/11/24).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar 2,48 miliar dolar AS pada Oktober 2024, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan surplus pada September 2024 yang mencapai 3,23 miliar dolar AS.

Baca juga: Pengeluaran Riil Per Kapita Masyarakat Indonesia Rp 12,34 Juta

Ramdan menjelaskan bahwa surplus tersebut terutama didorong oleh kinerja neraca perdagangan nonmigas yang mencatat surplus sebesar 4,80 miliar dolar AS, meningkat dari 4,61 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Kinerja ekspor nonmigas yang kuat, mencapai 23,07 miliar dolar AS, menjadi pendorong utama capaian ini.

Peningkatan Ekspor Berbasis Sumber Daya Alam dan Manufaktur
Pertumbuhan ekspor nonmigas ditopang oleh peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewani atau nabati, serta bahan bakar mineral seperti batu bara.

Selain itu, ekspor produk manufaktur seperti alas kaki, mesin, dan perlengkapan elektrik turut memberikan kontribusi signifikan.

Baca juga: Iran Vs Israel Saling Serang, Ekonom Bilang Begini

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama. Ketiga negara ini secara konsisten menunjukkan permintaan yang tinggi terhadap produk ekspor unggulan Indonesia.

Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatat defisit sebesar 2,32 miliar dolar AS pada Oktober 2024, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan impor migas yang lebih besar dibandingkan ekspor menjadi faktor utama penyebab defisit ini.

Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga ketahanan eksternal serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (ant/hm25)

REPORTER: