Jakarta, MISTAR.ID

Kurs atau nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah saat ekonomi AS membaik.

Di awal perdagangan Senin (9/12/24), rupiah turun 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.855 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.845 per dolar AS.

Demikian kondisinya, seperti disampaikan oleh seorang pengamat pasar uang, Ariston Tjendra kepada kantor berita nasional antara, pada Senin (9/12/24) pagi.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan beragam data dan event yang terjadi di akhir pekan kemarin,” ungkapnya.

Baca juga: IHSG Dibuka Menipis, Mata Uang Rupiah Melemah Dekati Rp16.000

“Seperti Data Non Farm Payrolls AS bulan November menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi, 227 ribu versus 220 ribu,” imbuh Ariston.

Ia juga menyampaikan, tingkat kepercayaan konsumen AS bulan Desember menunjukkan hasil lebih bagus dari sebelumnya, yakni 74 dibanding sebelumnya 71,8. Ini menunjukkan kondisi ekonomi AS, membaik.

Masih menurut Ariston, sejumlah petinggi bank sentral AS, yakni The Fed, yang berbicara di akhir pekan lalu dengan mengomentari peluang The Fed memperlambat laju penurunan suku bunga acuannya.

Dan pada sisi lain, lanjut Ariston, konflik yang memanas di Timur Tengah, dengan jatuhnya Ibu Kota Suriah ke tangan pemberontak bisa memicu kekhawatiran pasar bahwa eskalasi akan berlanjut.

Ia mengungkapkan, peluang pelemahan rupiah ke arah Rp15.880 per dolar AS sampai dengan Rp15.900 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.820 per dolar AS hari ini. (ant/hm27)