Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga emas alami lonjakan ke level tertinggi sepanjang masa di perdagangan akhir pekan. Hal ini disebabkan Federal Reserve atau The Fed yang memberikan indikasi penurunan suku bunga acuan mulai awal tahun depan.

Dimana, indikasi adanya penurunan suku bunga The Fed mengakibatkan dolar AS melemah. Sehingga, membuat investor beralih ke aset aman (safe haven) seperti emas.

Kepala Pegadaian Pematang Siantar, Suryadi Mandala mengatakan meningkatnya kepercayaan investor bahwa bank sentral AS lebih ketat dalam pengambilan kebijakan moneter dan dapat menurunkan suku bunga awal tahun depan.

Baca juga: Memasuki Akhir 2023, Lonjakan Kasus Covid-19 Mengkhawatirkan

“Bank sentral AS sangat berhati-hati untuk mengambil keputusan kebijakan moneter mendatang. Namun, The Fed tidak memikirkan penurunan suku bunga saat ini,” ungkapnya kepada mistar.id, Jumat (15/12/23).

Ia mengatakan peningkatan harga emas fokus pada suku bunga. Para trader memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 60% pada bulan Maret. Artinya, suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang dengan imbal hasil nol.

“Harga emas memasuki wilayah overbought. Masih terlalu dini memperhitungkan ekspektasi kebijakan moneter selama dua tahun terakhir,” tambahnya. (Abdi/hm20)