Medan, MISTAR.ID

Pinjaman online (pinjol) terus menjadi pro kontra di masyarakat. Kemudahan akses dan proses cepat tanpa jaminan sering kali menjadi daya tarik. Namun di balik itu, berbagai risiko mengancam, seperti bunga tinggi dan penagihan intimidasi.

SH (20), mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Kota Medan, yang pernah menggunakan jasa pinjol mengakui adanya ancaman masalah besar di balik kemudahan pinjol.

Ia mengatakan awalnya meminjam itu karena membeli beberapa barang dari salah satu operator marketplace yang menawarkan jasa paylater.

“Jumlahnya kemarin sekitar Rp600 ribu. Saya belinya pakai fitur paylater. Tapi pada saat pembayaran pertama saya telat 3 hari. Saya langsung diteror beberapa nomor tidak dikenal,” ujarnya saat ditemui di Jalan Muchtar Basri, Medan Timur, Kamis (5/12/24).

Baca juga : Cara Cek KTP Apakah Digunakan untuk Pinjol atau Tidak

Menurutnya, intimidasi tak hanya ditujukan kepada dirinya saja, tetapi beberapa kontak yang ada di handphonenya juga menerima teror serupa.

“Saya fikir cuma saya aja yang diteror. Tapi nomor WhatsApp ibu dan 2 kakak saya juga dikirim notifikasi ancaman soal telat bayar cicilan dari paylater itu,” sambungnya.

Akibat keterlambatan itu, bunga yang dibayarkannya pun terbilang cukup besar, sehingga ia merasa sangat khawatir.

“Sudah pasti orang tua saya dan kakak saya kaget dapat notif itu. Jadi saya dibantu ibu untuk lunasi semuanya. Dan ternyata bunganya hampir Rp400 ribu, padahal yang dipakai cuma Rp600 ribu,” sesalnya.