Jakarta, MISTAR.ID

Nissan Motor dilaporkan berencana memangkas dan memindahkan sekitar 1.000 karyawan di Thailand sebagai bagian dari upaya konsolidasi operasi dan pengurangan produksi di kawasan Asia Tenggara.

Perusahaan asal Jepang ini berencana menghentikan sebagian produksi di salah satu pabriknya di Thailand dan akan mengonsolidasikan operasi ke pabrik lainnya pada September tahun depan.

Meski demikian, juru bicara Nissan menolak memberikan komentar spesifik mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut, tetapi menegaskan bahwa konsolidasi pabrik sedang dilakukan, dan tidak ada pabrik yang akan ditutup di Thailand.

“Pabrik No 1 terus beroperasi sebagai lokasi produksi utama kami di Thailand,” kata juru bicara tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (22/11/24).

Baca Juga : Nissan Tarik 520.000 Mobil Akibat Kesalahan Bagian Mesin Listrik

Pada awal bulan ini, Nissan telah mengumumkan rencana untuk memangkas 9.000 karyawan di seluruh dunia, sebagai dampak dari kinerja pendapatan yang jauh di bawah perkiraan. Di Amerika Serikat, sekitar 6% staf lokal Nissan akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini dengan menerima paket pensiun dini.

Nissan memiliki dua pabrik di Thailand, yang terletak di provinsi Samut Prakan, pinggiran Kota Bangkok. Pabrik pertama memiliki kapasitas produksi sekitar 220.000 unit, sedangkan pabrik kedua memiliki kapasitas 150.000 unit. Thailand menjadi pusat produksi terbesar bagi Nissan di Asia Tenggara.

Penjualan Nissan di Thailand mengalami penurunan signifikan, turun 30% menjadi sekitar 14.000 unit pada tahun keuangan terakhir yang berakhir pada Maret. Pasar Thailand telah didominasi oleh produsen mobil Jepang seperti Toyota dan Honda, sementara produk China seperti BYD dan SAIC juga semakin menunjukkan kekuatannya dengan menawarkan kendaraan listrik.

Di kedua pabrik tersebut, Nissan memproduksi model SUV untuk pasar ekspor, seperti Nissan Kicks yang diekspor ke negara-negara Asia Tenggara lainnya dan Nissan Terra yang dikirim ke pasar Timur Tengah dan Afrika. (mtr/hm24)