Lewat Ekonomi Outlook, BI Perkirakan Perekonomian Sumut Tetap Tumbuh Tinggi
lewat ekonomi outlook bi perkirakan perekonomian sumut tetap tumbuh tinggi
Medan, MISTAR.ID
Bank Indonesia perwakilan Sumatera Utara memprediksi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara tetap tumbuh tinggi pada tahun 2025 mendatang.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Indra Kuspriyadi menyampaikan bahwa secara year-on-year (yoy) pada tahun 2022 ekonomi Sumut tumbuh 4,73 persen, diikuti tahun berikutnya 5,1 persen, sedangkan tahun 2024 tumbuh sebesar 4,7-5,5 persen.
“Sehingga bisa di prediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 sebesar 4,9-5,7 persen. Sementara itu untuk mencapai ini tentu ada faktor risiko ekonomi Sumatera Utara di akhir tahun 2024-2025,” katanya, Selasa (10/12/24) dalam acara ekonomi outlook yang diselenggarakan Bisnis Indonesia di JW Marihot, Medan.
Baca juga: Bulog Sumut Percepat Penyaluran Beras Bantuan Pangan Tahap Ketiga di 2024
Dari faktor tersebut, dijabarkan bahwa Indeks Manager Pembelian (PMI) Tiongkok dan US sebagai negara mitra dagang utama Sumut yang berada dibawah zona ekspansif berpotensi menahan kinerja ekspor.
“Sementara yang lainnya seperti perilaku wait and see pelaku usaha dalam melakukan investasi pada periode transisi pemerintahan. Dan saat ini proyeksi menurunnya komoditas global termasuk palm oil dan crude oil pada tahun 2025 juga menjadi faktornya,” sampainya.
Selain itu, Indra menyampaikan kenaikan PPN 12 persen pada 2025 juga berpotensi menahan kinerja konsumsi rumah tangga lebih tinggi.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah Naik, Pedagang Gorengan Mengeluh
“Selain faktor ini tentu ada juga faktor pendorong ekonomi seperti kampanye pilkada serentak dan momentum HKBN. Kemudian peningkatan permintaan CPO untuk prgram biodiesel (B40 pada 2025) sebagai salah satu fokus pemerintah yakni swasembada energi,” ujarnya.
Lainnya, Indra juga menyampaikan peningkatan produksi pertanian saat ini didukung cuaca yang kondusif.
“Sementara itu program makan siang gratis dan berlanjutnya program subsidi diprakirakan mendorong konsumsi rumah tangga sehingga dari prediksi ini target ekonomi Indoensia mencapai 8 persen akan tercapai,” tandasnya. (dinda/hm25)