Kepala KPw BI Pematangsiantar: Kumulatif Inflasi Bulanan Harus di Bawah 1,5 Persen
Kepala Kpw Bi Pematangsiantar Kumulatif Inflasi Bulanan Harus Di Bawah 15 Persen
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kepala KPw BI Pematangsiantar, Muqorobin menyampaikan sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar, inflasi Kota Pematangsiantar pada Oktober 2024 tercatat 0,39 persen (m-to-m). Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian inflasi Sumut sebesar 0,13 persen (m-to-m) dan nasional sebesar 0,08 persen (m-to-m).
Mendekati akhir tahun, kondisi inflasi di Kota Pematangsiantar tentu perlu menjadi perhatian bersama.
“Hingga Oktober 2024, inflasi tahun berjalan Kota Pematangsiantar 1,97 persen (ytd) dan merupakan tertinggi kedua se-Sumatera. Meskipun masih dalam target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5 persen ± 1 persen, namun dengan capaian ytd yang mencapai 2 persen tersebut perlu mulai menyalakan sinyal peringatan dalam pengendalian harga di Kota Pematangsiantar,” ujar Muqorobin dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID di Aula Bank Indonesia (BI), Rabu (20/11/24).
Untuk tetap berada pada target tersebut, kumulatif inflasi bulanan Kota Pematangsiantar November dan Desember 2024 harus dapat dijaga bersama di bawah 1,5 persen. Menyikapi hal ini, tentu penting untuk dapat menyusun perencanaan yang matang dalam menghadapi tekanan inflasi yang dapat terjadi pada momen Nataru.
Baca Juga : Harga Sejumlah Bahan Pokok Turun Jelang November 2024, Inflasi Siantar Terjaga
Berbagai strategi, Muqorobin bilang, perlu disiapkan bersama untuk pengendalian inflasi. Kegiatan seperti pelaksanaan pasar murah perlu dilakukan dengan perencanaan matang agar dampak yang dihasilkan secara masif. Perencanaan itu sendiri terkait lokasi dan waktu pelaksanaan.
Selain itu, dukungan data dan informasi yang kontiniu juga diperlukan agar upaya pengendalian harga dapat bersifat responsif terhadap perkembangan harga yang terjadi di masyarakat.
“Kegiatan seperti sidak pasar juga perlu dilakukan guna memastikan ketersediaan pasokan di pasar dan menghindari potensi adanya penimbunan komoditas bahan makanan. Pemantauan jalur distribusi dan potensi adanya kedatangan wisatawan atau masyarakat dari luar kota pada periode libur juga perlu diperhatikan karena dapat berdampak pada kelancaran pengiriman barang dan ketersediaan pasokan,” ucapnya.
Dengan berbagai kegiatan tersebut, Muqorobin mengajak untuk bersama-sama menjaga inflasi Kota Pematangsiantar sesuai target inflasi nasional sebesar 2,5 persen ± 1 persen.
NEXT ARTICLE
Jajanan Khas Bandung Jadi Andalan Mahasiswa UMSU