Saturday, April 26, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Inflasi Tahunan Sumut Tercatat Sebesar 0,69 Persen, BPS: Masih Terkendali

journalist-avatar-top
Kamis, 10 April 2025 09.09
inflasi_tahunan_sumut_tercatat_sebesar_069_persen_bps_masih_terkendali

Statistik Ahli Utama BPS Sumut, Misfarudin. (f:amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Sumatera Utara (Sumut) pada Maret 2025 dibandingkan Maret 2024 atau secara tahunan atau year on year (yoy) tercatat mengalami inflasi sebesar 0,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,37.

"Kalau dilihat, inflasi kita dari tahun ke tahun yaitu sebesar 0,69 persen, masih terkendali. Bahkan jika dilihat lagi, inflasi tiga bulan pertama di angka 1,6 persen," ucap Statistik Ahli Utama, Misfarudin, Rabu (9/3/2025).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, inflasi ini terjadi karena naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, dengan penyumbang terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,75 persen.

Selain itu, kesehatan juga mengalami inflasi sebesar 2,56 persen, diikuti oleh pakaian dan alas kaki di angka 2,06 persen. Urutan selanjutnya, adalah penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,02 persen.

"Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,54 persen, kemudian rekreasi, olahraga, dan budaya di angka 1,15 persen. Dan pendidikan 1,04 persen," katanya.

Lanjutnya, terdapat tiga kelompok penyumbang inflasi di bawah 1 persen, yaitu transportasi sebesar 0,63 persen. Diikuti oleh informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,28 persen. Terakhir perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga di level 0,14 persen.

Untuk komoditas dominan memberikan andil inflasi secara y-o-y, yaitu emas perhiasan sebesar 0,39 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM) 0,18 persen, minyak goreng 0,17 persen, ikan dencis 0,13 persen, dan kelapa 0,12 persen.

Sementara itu, pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu hanya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,33 persen.

"Komoditas yang mendominasi memberikan deflasi, yaitu tarif listrik sebesar 0,91 persen, cabai merah 0,41 persen, tomat 0,20 persen, daging ayam ras 0,17 persen, dan angkutan udara 0,10 persen," ujarnya. (amita/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES