Medan, MISTAR.ID

Kinerja pasar saham di Asia pada sesi perdagangan Rabu, (30/10/24) berada dalam tekanan. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) pada sesi ini dibuka melemah di level 7.558.

Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin menyampaikan IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.500 hingga 7.600.

“Indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) naik melebihi ekspektasi. Sedangkan rilis data berada di angka 108.7 pada bulan oktober 2024, atau naik dari posisi sebelumnya di level 99.2,” jelasnya.

“Rilis data tersebut menunjukan bahwa ekonomi AS masih sangat kuat, dan mendorong ekspektasi bahwa pemangkasan bunga acuan akan lebih dovish ke depan,” tambahnya memperjelas.

Baca juga: Harga Emas Cetak Rekor Lagi

Sementara itu, seiring dengan minimnya sentimen serta gejolak pasar yang dibayangi pemilihan presiden AS dalam waktu dekat. IHSG bergerak sangat volatile dalam rentang yang cukup lebar.

“Namun, berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang rupiah sedikit menguat di level 15.730 per US dolar. Rupiah ditransaksikan menguat seiring dnegan melemahnya imbal hasil US Treasury 10 tahun,” ujarnya.

Pada pagi ini, imbal hasil US Treasury 10 Tahun berada di level 4.246% atau lebih rendah dibandingkan dengan posisi kemarin yang sempat menyentuh 4.3%.

“Di sisi lain, harga emas terpantau bergerak menguat di kisaran level $2.779 per ons troy-nya. Harga emas dunia lanjutkan kenaikan di tengah rencana serangan balasan Iran ke Israel,” katanya. (dinda/hm25)