Ayah 2 Anak Hidupi Keluarga dengan Jualan Aksesoris di Pinggir Jalan
Ayah 2 Anak Hidupi Keluarga Dengan Jualan Aksesoris Di Pinggir Jalan
Medan, MISTAR.ID
Memakai aksesoris, selain menjadi pelengkap pada penampilan ataupun fashion, kini telah menjadi tren di kalangan anak muda. Alasan itu pula yang menginspirasi Putra (32), untuk berdagang pernak-pernik ini.
Pria yang tinggal di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung ini mengatakan, usahanya diawali dari hobinya mengoleksi berbagai jenis kalung dan cincin.
“Awal saya hobi koleksi gelang dan cincin waktu kerja di dunia clothing,” kata Putra ketika ditemui di lokasi usahanya, di Jalan Letda Sujono, Rabu (4/12/24).
Baca juga:Bisnis Aksesoris Makin Trendy di Kalangan Anak Muda
Melihat aksesoris yang dipakai Putra, teman-teman dan berapa relasi kemudian sering memesan barang-barang serupa untuk mereka.
“Itu sampai tahun 2018 saya resign kerja. Terus saya mulai jualan aja sampai sekarang,” ungkap ayah 2 anak itu lagi.
Menurut Putra, beberapa jenis aksesoris yang dijualnya kini merupakan hasil karyanya sendiri. Sebagian lannya dipesan dari Kota Bandung melalui saudaranya yang tinggal di sana.
“Yang saya jual inikan beragam. Awalnya cuma gelang, cincin, kalung. Nah sekarang ada juga stiker tato premium. Kalau gelang saya buat sendiri, dan tato juga design sendiri. Tapi kalau kalung sama cincin masih ambil barang dari Bandung,” bebernya.
Baca juga:Usaha Aksesoris Fimicha Beri Penghasilan Tambahan Bagi IRT
Ia juga mengakui bahwa para pelanggannya memang banyak dari kalangan anak muda.
“Kalau untuk harga paling murah itu gelang, karena cuma Rp5.000 sampai Rp10.000 aja. Kalau yang lainnya paling murah Rp15.000 sampai Rp35.000 paling mahal,” rincinya.
Sementara untuk stiker tato premium, Putra memasang dibanderol Rp50.000, belum termasuk ongkos pasang.
“Kalau sama pasang jadi Rp 75 ribu,” jelasnya.
Dari usaha yang sudah ditekuni selama 6 tahun ini, Putra mengaku dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Ya alhamdulillah, sudah 6 tahun saya berjualan bisa membeli sepeda motor, menyekolahkan anak-anak saya yang sekarang sudah masuk SD. Paling sempat drop pada saat covid-19 aja kemarin. Jadi uang tabungan terkuras habislah,” ucapnya.
Baca juga:Terdesak Pandemi, Wanita ini Berkreasi Hasilkan Cuan dari Aksesoris
Dari usaha ini, Putra mengaku bisa mengantongi setara upah minimum kabupaten/kota (UMK) Medan.
“Ya kadang sebulan bisa dapat 3 sampai hampir 4 juta [rupiah] lah. Kalau sekarang ini udah agak lumayan penjualan. Dulu paling keras (tinggi) dapat cuma Rp2 juta aja,” bebernya.
Baca juga:Penjualan Pernak Pernik Ramadhan di Medan Naik 40%
Untuk pemasaran, saat ini Putra hanya melakukan secara offline.
“Saya saat ini belum ada kepikiran untuk jual online. Karena di online harganya saya lihat murah-murah kali, ngerusak harga pasar malah. Jadi yakin dan percaya aja jualan di pinggir jalan ini bisa konsisten. Yang penting pelanggan tetap saya, seperti reseller tetap ada,” katanya.
Ia juga bersyukur dan memiliki harapan besar dari usaha yang ditekuninya saat ini.
“Saya selalu bersyukur. Dulu cuma modal 1 juta dengan jualan seadanya, sampai sekarang masih konsisten. Saya berharap bisa punya kios atau distro. Insya Allah kalau tabungan sudah cukup, saya akan kembangkan usaha ini,” tutupnya. (ari/hm17)