17 Tahun Mangkrak, Ini Kabar Terbaru Proyek Pipa ‘Raksasa’ RI


17 tahun mangkrak ini kabar terbaru proyek pipa raksasa ri
Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan konstruksi keseluruhan proyek pipa gas transmisi Cirebon – Semarang (Cisem) diperkirakan rampung satu setengah tahun lagi atau sekitar akhir 2024-awal 2025 mendatang.
Arifin menyebut, perkiraan tersebut karena proyek pipa gas Cisem Tahap 1 yakni ruas Semarang-Batang, Jawa Tengah, sudah mencapai 91,35% per 25 Mei 2023 dan diperkirakan pada Agustus sudah bisa siap menerima gas, dan pada November dan Desember 2023 siap mengalirkan gas kawasan industri di Batang.
Sementara untuk tahap 2 yakni ruas Batang-Cirebon diperkirakan baru akan rampung satu setengah tahun lagi.
Di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6/23), dia menyatakan, “Ini (pipa gas Cisem) baru sampai Batang. Mungkin satu tahun setengah lagi jadi nanti ke Cirebon.”
Baca juga : Pertamina Patra Niaga Bersama APH Temukan Ada Pencurian Minyak di Belawan
Selain itu, dia baru saja melaporkan progress pembangunan pipa gas transmisi ini kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Dia menyatakan bahwa dia telah melaporkan pipa untuk koneksi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta kemajuannya untuk industri di Batang. Dia juga berharap untuk disambungkan ke Cirebon, sehingga dapat masuk ke kilang gas Balongan.
Karena pipa gas transmisi ini disambungkan, Arfin mengatakan bahwa pasokan gas dari pusat luber di Jawa Timur dapat dikirim ke Jawa Barat. Salah satu konsekuensi dari ini adalah kilang bahan bakar minyak (BBM) Balongan di Indramayu, Jawa Barat, yang sebelumnya menggunakan gas petroleum cair (LPG) dengan gas pipa, sehingga menekan impor LPG.
“Artinya gas di Jawa Timur sekarang ini kan produksinya lagi banyak, itu gak bisa semuanya tersalur. Jadi, harus kita pasangin pipanya ke barat, ke Jawa Barat supaya nanti di Balongan bisa ngegantiin LPG, bisa ngurangin impor LPG,” jelasnya.
Semua orang tahu bahwa proyek pipa gas transmisi antara Cirebon dan Semarang telah dinanti-nanti sejak belasan tahun, atau 17 tahun yang lalu. PT Rekayasa Industri (Rekind), yang telah ditunjuk sejak 2006 untuk membangun pipa gas transmisi, gagal menyelesaikan proyek dan akhirnya mengundurkan diri pada Oktober 2020 lalu.
Setelah Rekind meninggalkan proyek, masih ada masalah lain yang menghambatnya. Saat lelang dilakukan pada tahun 2006 lalu, PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) adalah pemenang kedua yang diharapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meragukan prospek BPH Migas. Dalam surat Nomor T-133/MG.04/MEM.M/2021, yang dikirim ke BPH Migas pada 1 April 2021, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan bahwa “Sesuai Pasal 3 dan Pasal 4 PP No. 36 Tahun 2004 bahwasannya untuk membangun pipa gas bumi ruas transmisi Cirebon-Semarang dilaksanakan dengan skema APBN.”
Proyek ini diawasi oleh Kementerian ESDM, yang menganggarkan Rp 1,14 triliun untuk pembangunan pipa gas transmisi ini pada tahun 2022. Gas bumi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru, Wilayah Kerja (WK) Blora, Long Term Plan (LTP) WK Cepu (lapangan Cendana – Alas Tua), dan WK Tuban (lapangan Sumber-2) akan digunakan untuk mengaliri pipa Gas Cisem.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal memiliki kebutuhan gas sebesar 39,42 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) hingga 2026, dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) memiliki kebutuhan gas sebesar 25,83 MMSCFD hingga 2028.
Pembangunan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang dimulai dengan jalur Semarang-Batang sepanjang ± 62 km, seperti yang tercantum dalam pengumuman dengan nomor 3.Pm/MG.07/DJM/2021 tentang Rencana Pembangunan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang.
Baca juga : Pertamina Raih Pendapatan Tertinggi Dengan Laba Bersih 3,81 Miliar Dolar AS
Pengumuman ini menyatakan kepemilikan proyek pembangunan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.
Pada saat kunjungan Menteri ESDM ke Semarang pada 7 Juni 2023, Arifin menyatakan bahwa dari total panjang pipa Tahap 1 Cisem sepanjang 60.598 meter (m), pipa yang sudah dibangun mencapai 58.711 meter (m).
Menurutnya, situasinya aman dan semua progres pembangunan berjalan lancar. PT. Rumah Keramik Indonesia akan menggunakan gas terlebih dahulu, sedangkan PT KCC Glass akan menyelesaikan di kuartal 2 atau 3 tahun 2022.
Pipa Cisem Tahap 2 berpanjang 240 km dari Batang Cirebon hingga Kandanghaur Timur. (CNBC/hm19)