Medan, MISTAR.ID

Di tengah gelombang digitalisasi, Sitti Nurliani Tarigan (55), Wakil Kurikulum SMA Luar Biasa (LB) Negeri Pembina menjadi pionir dalam membawa sekolah ke era digital.

Dalam wawancara dengannya di sekolah, ia berbagi pengalaman dan pandangan terhadap disrupsi pendidikan. Dengan tegas, Tarigan menyoroti kebutuhan akan digitalisasi dokumen dan rencana kerja.

Program Merdeka Mengajar (PMM) mendorong guru untuk akrab dengan digitalisasi. Modul, skenario pengajaran, bahan materi, bukti empiris kerja, wajib didokumentasikan sebagai jejak digital dalam PMM.

Baca juga : Transformasi Digital SLB, Mardi Panjaitan: Guru Harus Terus Berproses dan Bertumbuh

“Harus diakui, digitalisasi memberikan manfaat yang jauh lebih berguna daripada sebelumnya. Rencana kerja bisa lebih terukur dan evaluasi menjadi lebih efektif,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, SLB Negeri Pembina, Jalan Guru Sinumba, Medan, Kamis (11/1/24).

Guru kelas 12 Tunagrahita ini memaparkan program digitalisasi sekolahnya mendapat dukungan positif dari guru-guru.

Meski pada awalnya, Program Merdeka Mengajar dianggap sebagai momok, namun keinginan untuk berinovasi dan memajukan mutu sekolah mendorong para guru untuk mau belajar hal-hal baru.