Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
EDUKASI

Kasus Covid-19 Anak Meningkat, Usia SD Paling Beresiko Tertular Corona

journalist-avatar-top
By
Wednesday, June 30, 2021 12:41
0
kasus_covid_19_anak_meningkat_usia_sd_paling_beresiko_tertular_corona

Kasus Covid 19 Anak Meningkat Usia Sd Paling Beresiko Tertular Corona

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Saat ini kasus Covid-19 yang memapar anak-anak kian mengkhawatirkan. Sejak April, terjadi peningkatan signifikan kasus Covid-19 pada anak. Dari data yang ada, usia sekolah dasar yang paling tinggi kasus dan kematian akibat Covid-19.

Anggota Satgas Covid-19 Sumut dr Inke mengatakan, sampai hari ini ada 3861 kasus Covid-19 pada anak. Selama 6 bulan terakhir terjadi hampir 2000 kasus di Sumut. Peningkatan signifikan kata dia, pada April tinggil sekali hingga 3 kali lipat dari yang dilaporkan setiap pekannya.

Karenanya, data ini kata Inke semestinya menjadi pertimbangan untuk memulai PTM.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Cepat Menyerang Anak-anak, Ridwan Kamil: Anak-anak agar Betul-betul Dijaga

“Kasus dan kematian yang paling banyak itu di usia SD. 35 persen di sekolah dasar. Jadi makanya tadi Kalau mau buka sekolah kita pertimbangkan dengan data tadi. Jadi untuk membuka sekolah gak cocok kalau dimulai di SD dulu pertama. Kejadian resiko paling rendah SMA. Kita anggap anak SMA sudah bisa diajarkan untuk mengikuti protokol kesehatan jadi bisa meminimalisir resiko-resiko tadi,” kata Inke, usai rapat koordinasi lanjutan persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah di Sumut, Rabu (30/6/21).

Covid-19 pada anak kata Inke, seringkali tidak menunjukkan gejala. Atau hanya gejala batuk pilek. Namun justru itu menurutnya beresiko karena membuat yang terpapar tidak menyadari dan memaparkan kepada orang di sekitarnya.

Baca Juga: 15 Anak dan 1 Pengasuh Terpapar Covid-19, Panti Asuhan di Siantar Lockdown

Kota Medan, Deliserdang, Simalungun, Pematangsiantar dan Tebingtinggi menjadi 5 daerah tertinggi kasus Covid-19 pada anak. Ini selaras dengan jumlah kasus Covid-19 di masing-masing wilayah di Sumut.

Menurutnya, dengan dibolehkannya vaksinasi terhadap anak dan remaja, maka diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19.
Namun yang paling penting kata dia adalah kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Selama proteksinya sama bisa kita kurangi resikonya. Tapi yang terjadi orang mengendorkan prokes mungkin karena sudah terlalu lama. Tetapi seharusnya kita menjadi terbiasa dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Pemprov Sumut memutuskan untuk menunda PTM di seluruh wilayah di Sumut hingga Agustus nanti.(iskandar/hm02)

 

journalist-avatar-bottomLuhut

RELATED ARTICLES