Medan, MISTAR.ID

Jasa titip menawarkan solusi bagi para penggemar barang-barang produk luar negeri yang sulit ditemukan di tanah air. Pelaku jasa titip ini sekarang lebih dikenal dengan nama jastiper.

Shefira Ayu (23), salah seorang jastiper, mengatakan awal memulai usaha ini karena keluarganya yang di luar negeri selalu titip beli.

“Awalnya karena setelah lulus kuliah saya belum mendapat pekerjaan. Jadi saya pergi ke Malaysia untuk menemui saudara. Namun mereka titip beli makanan dan beberapa hal lain. Dari situ saya berpikir untuk membuka jasa jastip,” ungkapnya ketika ditemui Mistar di kediamannya, Jalan Gaperta Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (8/11/24).

Baca juga:UMKM Bermodal Kecil Sukses Raup Untung hingga Puluhan Juta di Medan

Anak pertama dari 4 bersaudara ini menuturkan, ia hanya melakukan jastip kue dan sedangkan kosmetik hanya lipstick.

Ia menjelaskan, jenis-jenis kue yang dibeli tergantung permintaan pembeli. Namun yang paling sering adalah bika ambon, brownies, dan lapis legit yang terkenal di Medan.

Untuk modal awal, menurut Shefira, tergantung dengan titipan beli. Biasanya Rp1 juta – Rp2 juta. “Bisa nambah juga, balik lagi tergantung pesanan,” tuturnya.

Baca juga:Melihat Netralitas Ribuan ASN Siantar Jelang Pilkada 2024: Untung atau Rugi?

Shefira juga mengungkapkan biaya jasa titipnya sekitar 50 persen dari harga barang. “Karena termasuk tiket dan bagasi pesawat,” ungkapnya.

Dalam menjalankan usaha jastip ini, beberapa kendala yang sering ditemukan antara lain adalah kemasan yang bocor, sehingga mengakibatkan isinya rusak.

Alumni salah satu universitas di Medan ini mengungkapkan motivasi dalam bisnis ini adalah menghasilkan uang ketika sedang berlibur.

“Saya mau memanfaatkan keadaan. Kebetulan saya sering ke Malaysia untuk bertemu keluarga. Maka sekalian saja buka jastip,” pungkasnya. (amita/hm17)