Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
EDUKASI

Harus Kreatif, Akademisi UMSU Sebut Asesmen Nasional Perlu Perbaikan

journalist-avatar-top
By
Monday, November 11, 2024 17:18
0
harus_kreatif_akademisi_umsu_sebut_asesmen_nasional_perlu_perbaikan

Harus Kreatif Akademisi Umsu Sebut Asesmen Nasional Perlu Perbaikan

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan kebijakan Asesmen Nasional (AN) dan Rapor Pendidikan, sebagai bagian dari transformasi sistem pendidikan secara menyeluruh.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, juga telah mewacanakan bahwa pihaknya masih melakukan pengkajian terkait akan diberlakukannya kembali Ujian Nasional (UN) bagi siswa.

Menanggapi hal ini, akademisi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Zainal Azis, menilai program Mendikbudristek Nadiem Makarim sebelumnya sudah cukup bagus.

“Karena membuat siswa melek teknologi. Namun yang buruknya, tidak ada konsekuensi tidak naik kelas. Itu yang membuat anak-anak (siswa) ini sepele,” katanya saat ditemui di Kantor Dosen Matematika UMSU, Senin (11/11/24).

Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika ini menilai bahwa kualitas literasi, numerasi, dan survei karakter yang menjadi bagian dari Asesmen Nasional sudah sesuai dengan kebutuhan pendidikan.

Baca Juga : Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan, BBGP Sumut Gelar Jambore GTK Hebat 2024

Meski begitu, Zainal menilai bahwa Kemendikdasmen perlu kembali melaksanakan Ujian Nasional (UN). “Menurut saya Ujian Nasional merupakan indikator utama sebuah pendidikan. Dengan adanya UN, siswa jadi merasa perlu banyak belajar untuk mendapat nilai bagus,” katanya.

Kompetisi, lanjut Zainal, akan membuat siswa mau belajar untuk menjadi yang terbaik. “Dulu ada nilai merah. Hal itulah yang membuat murid-murid ini merasa ada kompetisi, untuk mencapai hasil yang maksimal,” sambungnya.

Ia mengungkapkan bahwa Asesmen Nasional akan mampu memberikan gambaran yang akurat tentang karakter siswa. “Untuk hal itu sebenarnya sudah tergambarkan. Namun, dalam perspektif bahwa siswa kurang mampu dalam pelajaran. Terbukti, banyak siswa yang tidak tau hal-hal sederhana,” tuturnya.

Untuk pembentukan karakter, berpikir kritis, dan pemecahan masalah, Zainal mengatakan baik siswa maupun mahasiswa harus aktif berorganisasi.

“Kalau untuk mahasiswa, saya sarankan untuk mengikuti organisasi saat semester 1 sampai 5. Lalu semester 6 sampai 8 silahkan fokus lulus kuliah. Kemudian untuk SMP dan SMA silakan mengikuti OSIS. Semua itu untuk pengembangan karakter, berpikir kritis, dan pemecahan masalah,” jelasnya.

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar