Saturday, February 1, 2025
logo-mistar
Union
DELISERDANG-SERGAI

Tanggul Sungai Ular Dikorek Setiap Hari, Jalan ke Ladang Warga Putus

journalist-avatar-top
By
Saturday, February 1, 2025 16:18
73
tanggul_sungai_ular_dikorek_setiap_hari_jalan_ke_ladang_warga_putus

Tampak kondisi jalan di pinggiran Sungai Ular. (f:sembiring/mistar)

Indocafe

Deli Serdang, MISTAR.ID

Aktivitas galian C ilegal semakin merajalela melakukan pengorekan tanah tanggul Sungai Ular.

Setiap hari, ratusan truk tanah tanggul itu dijual ke kilang-kilang pembuatan batu bata di wilayah Kabupaten Deli Serdang dan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Pantauan mistar.id, pada Sabtu (1/2/25), kegiatan pengorekan tanah tanggul tersebut berada di Desa Suka Mandi Hulu dan Desa Suka Mandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau.

Dengan menggunakan alat berat beko mengorek tanggul sungai dan memuat tanahnya ke dalam dump truk.

"Kami tak bisa melarang karena itu tanah tanggul sungai. Seharusnya yang menindak polis atau Satpol PP Pemkab dan Balai Wilayah Sungai (BWS)," tutur Suparman, seorang Warga Desa Suka Mandi Hilir.

Namun, lanjutnya, hingga tidak ada penindakan terhadap kegiatan tersebut.

"Kita mau buat apa. Ribut dan protes sudah bolak balik, setop sebentar, habis itu main lagi. Ya capek kita, kini cuma bisa berdoa saja, tidak ada banjir, karena tanggul sungai ular itu rusak parah," cecar Suparman.

"Jalan benteng yang begitu bagusnya dulu kini hancur dibuat dumptruk galian, tak bisa lagi dilewati," sambung Suparman mengakhiri keterangannya.

Sementara Kepala Desa Suka Mandi Hulu, Abdullah, juga mengaku sudah capek melarang dan meminta penghentian aktifitas galian pada tanggul sungai ular itu, namun tak digubris oleh para pelaku pengorekan.

"Kita keberatan dengan aktivitas itu karena bisa mengakibatkan bencana banjir akibat tanggul yang dikorek tanahnya. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Aparat penegak hukum yang bisa menghentikan aktivitas itu, " ujarnya.

Akibat kegiatan galian yang merajalela mengorek tanggul sungai ular membuat abrasi dan berujung putusnya jalan warga Desa Sumberejo dan Desa Pagar Merbau II.

Begitu juga di Desa Suka Mandi Hilir tanggul sungai sudah tidak lagi berbentuk karena dikorek setiap hari oleh para pelaku menggunakan beko.

Kerusakan tanggul Sungai Ular juga berdampak pada pasokan air bersih PDAM Tirta Deli milik Pemkab Deli Serdang yang mengambil bahan baku air dari sungai ular.

Kondisi sungai yang rusak mengakibatkan berkurangnya air untuk dialirkan ke bak pengolahan air. Dan akan semakin sulit lagi bila musim kemarau tiba

"Sangat berdampak, kita sulit mengumpulkan air untuk dialirkan ke bak pengolahan karena bentuk sungai yang rusak akibat abrasi. Bahkan beberapa waktu lalu ribuan pelanggan kita tidak mendapatkan pasokan air," ungkap Topan, Direktur PDAM Tirta Deli.

Sebelumnya, Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Raphael Sandhy Cahyo Priambodo berjanji akan membentuk tim gabungan untuk menindak aktivitas galian C ilegal di bantaran Sungai Ular.

"Kita akan lakukan pertemuan dengan instansi terkait gabungan untuk melakukan penertiban galian C di bantaran Sungai Ular," sebutnya. (sembiring/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES