Sidikalang, MISTAR.ID

Terkait Ketua pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang disebutkan meminta seluruh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Dairi agar belanja buku sesuai arahan ‘pimpinan’, Imsar Banurea menjelaskan jika dalam hal ini tidak ada melibatkan unsur ‘pimpinan’ mana pun.

Ia juga membantah jika MKKS memaksa Kepala Sekolah (Kepsek) untuk belanja buku di vendor tertentu.

“Tidak ada memaksa para Kepsek belanja buku. Tidak juga melibatkan unsur pimpinan mana pun perihal belanja buku. Namun, ada beberapa vendor atau banyak perusahaan penyedia alat sekolah yang datang berkunjung untuk mengajukan penawaran ketersediaan alat-alat sekolah,” jelas Imsar, Jumat (28/6/24).

“Oleh itu saya menyampaikan di grup WhatsApp MKKS, bila ada yang cocok sesuai kebutuhan sekolah silahkan dipesan. Tapi, tidak bisa merubah yang sudah tertuang di Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Jadi tidak ada kaitan atau arahan dari unsur pimpinan manapun,” tambahnya.

Baca juga: Ketua MKKS Minta Kepsek SMK se-Dairi Agar Belanja Buku Sesuai Arahan ‘Pimpinan’

Perlu diketahui, RKAS yang berkaitan dengan menangani masalah manajemen keuangan sekolah, mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

Sebelumnya salah satu kepala sekolah SMK di Dairi yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan jika Ketua MKKS meminta agar kepala sekolah SMK memesan buku ke perusahaan yang telah diarahkan ‘pimpinan’.

“Dia (Imsar) mengatakan kalau ada judul buku yang cocok, silahkan dipesan ke perusahaan yang sudah ditunjuk. Kalau tidak ada yang cocok dia langsung laporkan sama pimpinan,” kata sumber, Rabu (26/6/24).

Sumber juga mengatakan jika Ketua MKKS tidak menyebutkan siapa yang dimaksudnya dengan pimpinan.

“Sebelumnya sekolah-sekolah SMK sudah terlanjur pesan buku dari perusahaan resmi yang terdaftar atau sesuai rekomendasi Kementerian Pendidikan. Di sisi lain, karena ada arahan seperti itu, ada juga yang memesan ke perusahaan pesanan itu,” tambahnya. (manru/hm20)