Begini Pengakuan Kades Barisan Nauli Soal Proyek Jalan Berbiaya Rp311 Juta Rusak Parah
Penampakan proyek perkerasan jalan di Dusun III, Desa Barisan Nauli, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi. (f: manru/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Kepala Desa (Kades) Barisan Nauli, Saridayan Malau menanggapi soal proyek perkerasan jalan di Dusun III, Desa Barisan Nauli, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi diduga dikerjakan asal jadi dan disebut warga sekitar proyek jalan lumpur, Selasa (28/1/25).
Saridayan selaku penyelenggara proyek mengatakan, pengerjaan tersebut tidak selesai 100 persen karena cuaca hujan terus menerus membuat tanah labil saat diwalas dan lumpur naik.
"Memang saat pemasangan batu banyak titik jalan yang berlumpur. Kalau masalah dugaan kurang material batu itu bisa ditanyakan langsung kepadan masyarakat yang memasang," ujarnya.
Menurut Saridayan, sesuai RAB kebutuhan batu mereka penuhi. Dia juga bertanggung jawab atas kekurangan apapun dalam kegiatan tersebut. Dia mengaku saat ini mereka masih fokus LPJ dan menghitung Silpa, agar tahun 2025 ini kegiatan itu bisa ditindaklanjuti.
"Kami sudah memberitahu kepada Dinas PMD Kabupaten Dairi bahwa kegiatan ini tidak bisa ditindaklanjuti sampai 100 persen," ungkapnya.
Saridayan juga berharap laporan masyarakat segera diklarifikasi, agar tidak terjadi perselisihan antar masyarakat dan antar pengguna jalan atau tenaga kerja dalam kegiatan.
"Memang saya akui ada juga masyarakat pembenci saya. Tapi mohon sesuai laporannya mana yang kurang, boleh saling introspeksi karena saya selaku kepala desa tidak pernah menginterfensi tenaga kerja dalam kegiatan tersebut. Malah sebaliknya saya mendorong agar memasang batu sesuai ketebalan 20 cm demi mutu jalan untuk ke depan," katanya.
Sebelumnya, pelaksanaan proyek perkerasan jalan di Dusun III Desa Barisan Nauli, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi diduga dikerjakan asal jadi dan warga sekitar menyebutnya proyek jalan lumpur.
Informasi dihimpun dari warga, perkerasan jalan itu baru selesai dikerjakan sekitar 22 Januari 2025. Menurut warga, setelah hitungan hari siap dikerjakan, kualitas proyek sudah tak layak disebut perkerasan melainkan proyek lumpur.
Pantauan Mistar.id di lokasi, pada papan informasi proyek tertulis pekerjaan perkerasan jalan dengan volume 670 x 3 meter, jumlah biaya Rp311.040.950. Kemudian sumber dana desa (DD) 2024, dan pelaksana swakelola masyarakat Desa Barisan Nauli. (manru/hm24)