Mengenal Kebudayaan Suku Asmat
Mengenal Kebudayaan Suku Asmat
Jambi, Mistar.id
Salah satu suku yang tinggal di pulau Papua adalah Asmat. Ada masyarakat yang tinggal di pesisir dan di pedalaman.
Membuat ukiran dari kayu dan menggunakannya adalah ciri khas orang Asmat. Suku Asmat percaya bahwa mereka berasal dari Dewa Fumeripits.
Dipercaya bahwa dewa itu berada di belakang ufuk, tempat matahari terbenam, di seberang laut.
Beberapa kebudayaan Asmat diantaranya:
Tradisi Suku Asmat
Ritual pembangunan rumah bujang
Rumah bujang sangat penting bagi masyarakat Asmat karena ada dua jenis rumah: rumah keluarga dan rumah bujang.
Rumah bujang dinamakan sesuai dengan nama marga pemiliknya dan berfungsi sebagai pusat kegiatan religius dan tempat merencanakan penyerangan.
Selama proses pembuatan rumah bujang, beberapa orang dapat mengikuti upacara yang dihadiri oleh keluarga dan kerabat.
Dilakukan upacara dengan tarian dan penabuhan tifa untuk mendirikan rumah bujang tersebut.
Baca juga : 5 Suku di Indonesia yang Miliki Tradisi Unik Hingga Kini
Acara Bakar batu
Salah satu tradisi unik yang dimiliki oleh Suku Asmat yang tinggal di Papua adalah pesta bakar batu. Upacara ini dilakukan sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih atas nikmat yang telah mereka terima.
Penyambutan tamu agung, pernikahan, dan upacara kematian juga dilakukan dengan acara ini.
Selain itu, masyarakat Suku Asmat mengadakan pesta bakar batu untuk menunjukkan perdamaian setelah perang. Mereka membuat makanan mereka dengan membakar batu.
Pesta bakar batu adalah cara bagi warga untuk berkumpul dan memupuk solidaritas dan kebersamaan di antara warga Papua. Pesta ini juga berfungsi sebagai cara untuk saling memaafkan.
Kepercayaan Suku Asmat
Sebagian besar orang Suku Asmat beragama Katolik, tetapi juga Kristen Protestan dan Animisme.
Animisme adalah ajaran yang melibatkan penyembahan terhadap roh nenek moyang. Dia diakui oleh suku Asmat sebagai anak dewa.
Menurut kepercayaan Suku Asmat, Dewa Fumuripitis tinggal di teluk Flaminggo.