Lestarikan Budaya Leluhur Cikal Bakal Lahirnya Sanggar Warok Suro Menggolo di Siantar
Lestarikan Budaya Leluhur Cikal Bakal Lahirnya Sanggar Warok Suro Menggolo Di Siantar
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kota Pematangsiantar memang dikenal sebagai daerah yang kaya akan keragaman etnis dan budaya. Di sini, berbagai etnis hidup saling berdampingan dengan harmonis.
Terdapat salah satu sanggar di Kota Pematangsiantar yang sudah belasan tahun mengenalkan budaya jawa kepada masyarakat sekitar. Namanya adalah Sanggar Warok Suro Menggolo. Sanggar ini berlokasi di Kampung Kruis, Kelurahan BP Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar.
Didirikan oleh Siswanto atau yang kerap disapa Mbah Suro, sanggar ini dibentuk sebagai wujud keinginannya untuk melestarikan budaya leluhurnya.
Ketua sanggar sekaligus pendiri Siswanto mengatakan, awal berdirinya sanggar ini berangkat dari kesenian kuda kepang. Setelah itu, pada tahun 2016 dirinya mendirikan Sanggar Warok Suro Menggolo.
“Warok Suro Menggolo memiliki empat babat atau bagian. Yang pertama diawali dengan jatilan yang ditarikan oleh wanita. Biasanya ditampilkan sebagai pembuka di pertunjukan,” ujarnya kepada Mistar.id, Minggu (11/8/24).
Baca Juga : Sanggar Ayu Dance Cetak Generasi Emas lewat Seni
Yang kedua ganongan kecil, yang ditarikan oleh anak laki-laki. Yang ketiga ganongan besar atau bujang lanang, tarian yang menampilkan atraksi yang menggambarkan seorang patih yang sakti. Terakhir adalah singo barongan, yang merupakan tarian inti dari Rego Ponorogo. Dalam singo barongan inilah pembarong yang akan membawa babat merak.
Di sanggar ini, siapa pun bisa ikut belajar tentang kesenian reog. Siswanto mengizinkan permainan ini dilaksanakan oleh remaja-remaja yang notabene bukan beretnis Jawa seperti mereka. Dari semua anak asuhnya, beberapa diantaranya justru bertenis Batak dan Karo, bahkan Tionghoa.
Siswanto bercerita, Warok Suro Menggolo merupakan tokoh sakti dalam legenda yang berkembang di masyarakat Ponorogo, Jawa Timur (Jatim). Cerita legenda tentang warok sakti inilah yang menjadi cikal bakal beberapa kesenian khas Ponorogo, seperti reog.
“Warok Suromenggolo diperkirakan hidup pada permulaan Kerajaan Majapahit. Ia dikisahkan memiliki kolor sakti yang bisa membunuh lawan. Pusakanya yang lain adalah Luyung Bang, bisa menghidupkan orang mati,” ucapnya.