Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
ASAHAN

Kisah Sukses Pengusaha Parfum Siantar, Berawal dari Iseng

journalist-avatar-top
By
Tuesday, December 3, 2024 10:28
0
kisah_sukses_pengusaha_parfum_siantar_berawal_dari_iseng

Kisah Sukses Pengusaha Parfum Siantar Berawal Dari Iseng

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Nanda Shahdli (32) memulai perjalanan bisnisnya dengan menjual parfum kepada teman-teman kampusnya saat masih kuliah. Kini usaha itu terbilang cukup sukses dengan penghasilan mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.

“Awalnya hanya iseng. Saya ambil parfum dari Jalan Wandelvad, samping Polres Siantar, terus ditawarkan ke teman-teman, dan ternyata hasilnya lumayan,” ujar ayah dari dua anak ini saat dihubungi via seluler, Senin (2/12/24) malam.

Melihat potensi keuntungan yang bisa didapat, setahun kemudian, Nanda pun membuka kios parfum pertamanya di Jalan Nusa Indah No.8, Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat.

Dengan dukungan finansial dan tempat usaha dari orang tua, ia mulai membangun bisnisnya secara serius dan memberi nama usahanya TJ2 Parfum.

Pada tahun 2015, Nanda melihat bagaimana prospek penjualan parfum cukup menjanjikan. Sayang, lokasi kios yang kurang strategis menjadi kendala baginya.

Baca juga: Siswa SMK Bisnis Parfum Bersama Wali Kelas, Dayat: Sering Diejek

Untuk mengatasi hal itu, di 2015, ia pun mulai berjualan menggunakan mobil, sehingga memungkinkannya berpindah lokasi mencari tempat yang lebih strategis.

Namun, perjalanan bisnisnya tidak selalu berjalan mulus. Tantangan terus berdatangan, mulai dari mempelajari minat pasar hingga menemukan supplier yang cocok.

“Dulu saya sempat buka cabang di Jalan Jawa pada tahun 2016. Tapi setelah dua tahun harus tutup karena pemilik tempat tidak memperpanjang sewa. Begitu juga di Jalan Kartini pada 2019, pandemi Covid-19 membuat penjualan turun drastis. Jadi, saya terpaksa berhenti menyewa tempat itu,” ujarnya.

Kini, Nanda memiliki satu kios di Jalan Nusa Indah dan satu unit mobil penjualan di Jalan Pattimura, depan SMA Negeri 4 Pematangsiantar.

Keberadaan mobil ini terbukti menjadi strategi jitu, karena lokasinya yang strategis mampu menghasilkan omzet Rp15 juta hingga Rp25 juta per bulan. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan kiosnya yang menghasilkan Rp8 juta hingga Rp10 juta per bulan.

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap