Bosan Nunggu Pembangunan Pemerintah, Warga di Asahan Gotong Royong Bangun Jalan Pakai Uang Pribadi
Bosan Nunggu Pembangunan Pemerintah Warga Di Asahan Gotong Royong Bangun Jalan Pakai Uang Pribadi
Asahan, MISTAR.ID
Warga dari dua dusun di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), berhasil memperbaiki jalan desa mereka dengan biaya hasil patungan menggunakan uang pribadi. Langkah ini dilakukan karena jalan desa mereka tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Warga Dusun VI dan IX secara sukarela mengumpulkan dana untuk membiayai perbaikan jalan yang sudah lama rusak. Berdasarkan informasi yang diterima pada Minggu (29/12/24), terlihat bagaimana warga bersatu mengumpulkan uang dan bergotong royong untuk memperbaiki jalan desa yang selama ini luput dari perhatian pembangunan.
Seorang perwakilan warga, Dani Permadi, menjelaskan bahwa sejak dirinya lahir, jalan desa tersebut belum pernah mendapatkan perbaikan. Karena merasa tidak mungkin menunggu pembangunan dari pemerintah, warga pun memutuskan untuk mengambil inisiatif sendiri.
Baca juga: Askab PSSI Berikan Bantuan Kostum Tim untuk Wartawan Asahan FC
“Jika menunggu bantuan dari pemerintah, mungkin sepuluh tahun lagi pun belum tentu terealisasi. Oleh sebab itu, kami berinisiatif untuk memperbaiki jalan ini secara mandiri,” ungkap Dani.
Ide perbaikan jalan secara swadaya ini muncul sekitar satu bulan yang lalu. Warga mulai menggalang dana dengan mengumpulkan sumbangan sukarela dari rumah ke rumah. Meski awalnya terkumpul hanya beberapa juta rupiah, semangat warga untuk memperbaiki jalan tetap tinggi.
Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli batu pecah (batu petrun) dan pasir. Material ini kemudian digunakan untuk menutup lubang-lubang di jalan. Warga bekerja secara bergantian selama enam hari, dan kini perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 2 kilometer telah hampir selesai.
Baca juga: Antisipasi Masalah Kamtib, Lapas Tanjung Balai Asahan Razia Hunian
“Kami membeli batu dan pasir dengan uang yang terkumpul. Hingga sekarang, material yang sudah masuk mencapai puluhan truk. Total biaya pengerjaan diperkirakan sudah mencapai Rp20 jutaan,” tambah Dani.
Warga merasa bangga karena berhasil memperbaiki jalan desa mereka tanpa bantuan pemerintah. Dani juga mengungkapkan bahwa setiap tahun warga selalu mengajukan usulan perbaikan jalan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di tingkat desa, namun usulan tersebut belum pernah terealisasi.
“Kami sudah membantu pemerintah Kabupaten Asahan memperbaiki infrastruktur jalan ini. Banyak warga yang menjadi korban akibat jalan rusak, terutama saat musim hujan. Kalau harus menunggu pembangunan dari pemerintah, entah kapan jalan kampung ini akan diperbaiki,” tutup Dani dengan penuh rasa syukur. (perdana/hm25)