Wednesday, November 12, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

Garuda Muda Pulang dengan Kepala Tegak, Ukir Sejarah di Piala Dunia U-17

Mistar.idRabu, 12 November 2025 08.04
FN
garuda_muda_pulang_dengan_kepala_tegak_ukir_sejarah_di_piala_dunia_u17

Ilustrasi, Garuda Muda Pulang dengan Kepala Tegak, Ukir Sejarah di Piala Dunia U-17. (foto:wikipedia/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Langkah Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 resmi terhenti setelah hasil imbang tanpa gol antara Paraguay dan Republik Irlandia pada matchday terakhir Grup J di Aspire Zone, Qatar, Selasa (11/11) malam WIB.

Hasil itu menutup peluang Indonesia yang finis di posisi ke-10 dari klasemen peringkat ketiga terbaik.

Kekalahan 2-0 Arab Saudi dari Mali sebenarnya membuka peluang bagi Meksiko untuk lolos ke babak 32 besar. Namun, nasib Garuda Muda tak seberuntung itu—hasil imbang Paraguay menjadi penentu tersingkirnya skuad asuhan Nova Arianto dari kompetisi.

Meski begitu, pencapaian Indonesia tahun ini tak bisa disebut kegagalan total. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tim Merah Putih mencatat kemenangan di ajang Piala Dunia U-17, menumbangkan Honduras 2-1 di laga pamungkas grup.

BTN Apresiasi Kinerja Nova Arianto

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji memberikan apresiasi tinggi kepada pelatih Nova Arianto dan jajaran stafnya. Ia menilai Nova telah menciptakan sejarah baru dalam perjalanan sepak bola muda Indonesia.

"Nova sudah sangat luar biasa, perjuangannya dan asistennya, itu yang harus kita apresiasi dan layak lah Nova untuk prestasi yang dia raih sesuai dengan hasil kerja kerasnya sudah sekian tahun ini," kata Sumardji dikutip dari goal yang melansir dari Antara.

Menurutnya, kemenangan pertama Indonesia di Piala Dunia U-17 merupakan fondasi penting untuk membangun mental dan disiplin pemain muda.

“Itu modal dasar yang luar biasa bagi anak-anak agar memiliki semangat tinggi, disiplin yang baik, dan mental yang kuat. Ke depan, mereka harus terus dibina agar bisa berprestasi di kelompok usia berikutnya,” ujarnya lebih lanjut.

Evaluasi Demi Pembenahan, Bukan Menyalahkan

Kendati memberikan apresiasi, BTN tetap menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tim. Sumardji menekankan bahwa evaluasi bukan berarti mencari kesalahan, tetapi untuk memperbaiki dan memperkuat fondasi tim muda Indonesia.

“Setiap selesai turnamen, pelatih dan tim pasti membuat laporan. Dari situ kita lihat mana yang bagus dan mana yang perlu diperbaiki. Evaluasi bukan berarti gagal, tapi bagian dari proses perbaikan,” ujarnya.

Evaluasi ini disebut penting karena meski tampil lebih baik dibandingkan dua tahun lalu, masih ada aspek yang perlu diperhatikan, mulai dari efektivitas serangan hingga koordinasi pertahanan.

Bekal Berharga untuk Masa Depan Garuda Muda

Keikutsertaan di Piala Dunia U-17 2025 menjadi pengalaman berharga bagi para pemain muda Indonesia. Melawan tim-tim kuat seperti Brasil dan Zambia memberi mereka gambaran nyata tentang kerasnya persaingan di level dunia.

Nova Arianto pun menekankan pentingnya menjaga semangat para pemain agar terus berkembang. “Anak-anak sudah berjuang luar biasa. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang mereka,” ujar Nova.

Momentum ini juga menjadi peluang bagi PSSI untuk memperkuat sistem pelatihan usia muda agar regenerasi pemain semakin matang. Dengan pengalaman internasional yang dimiliki, para pemain U-17 kini memiliki fondasi mental dan teknik yang lebih siap menghadapi jenjang berikutnya.

Optimisme Sepak Bola Muda Indonesia

Kisah Timnas Indonesia U-17 di Qatar memang berakhir lebih cepat, tapi bukan tanpa makna. Kemenangan bersejarah dan semangat juang di lapangan membuktikan bahwa Garuda Muda mampu bersaing di pentas dunia.

Ke depan, harapan besar teringat pada bagaimana federasi, akademi, dan pelatih lokal bisa memelihara potensi ini agar tak hilang begitu saja. Dengan pelatihan yang konsisten dan dukungan publik, bukan tak mungkin generasi muda Indonesia bisa menembus babak yang lebih jauh di turnamen dunia berikutnya. (*/hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN