Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menanggapi kebijakan study tour atau karya wisata sekolah yang belakangan menjadi sorotan publik.

"Sebenarnya untuk study tour yang ingin kami sampaikan adalah ada efeknya, yang perlu diperbaiki adalah sistemnya mungkin ya," ujarnya, Rabu (30/4/2025).

Menurut Bobby, beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraannya adalah kelayakan kendaraan, manfaat kegiatan, serta dampaknya terhadap kondisi finansial orang tua.

"Kendaraannya harus layak, kegiatannya harus bermanfaat, dan pastinya tidak membenani orangtua. Kalau membenani orangtua itu tidak baik, itu sudah salah sistemnya," ujarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, lanjut Bobby, saat ini tengah menyusun konsep study tour yang lebih baik. Tujuannya agar kegiatan ini tetap edukatif, menyenangkan, dan terjangkau bagi semua kalangan.

"Kami sedang susun konsepnya bagaimana menjalani study tour agar tidak memberatkan, kalau anak-anak kita tidak diperkenalkan tempat refreshing, anak-anak kita tidak tahu tentang wisata kita," tuturnya.

Menurut Bobby, study tour bisa menjadi wadah siswa untuk mengenal tempat-tempat wisata. Justru sebaliknya, jika tidak ada study tour siswa bisa menjadi tidak peduli.

"Kita sejauh ini masih menggaungkan tempat wisata menjadi produk ekonominya, jadi kalau anak-anak kita tidak diperkenalkan, mereka nanti acuh tak acuh," ucap Bobby.

Sementara itu untuk kebijakan wisuda siswa SLTA, Bobby juga mengatakan seharusnya tidak berlebihan jika harus dilakukan.

"Kalau wisuda untuk sma jangan berlebihanlah, secukupnya saja dan kata kuncinya tidak memberatkan," katanya tegas. (iqbal/hm27)