Solo, MISTAR.ID

Kabar duka datang dari Keraton Kasunanan Surakarta. Raja Keraton Solo, Paku Buwono XIII, wafat setelah menjalani perawatan di rumah sakit sejak September lalu.

Kabar meninggalnya Paku Buwono XIII dibenarkan oleh kuasa hukumnya, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradotodiningrat.

“Saya pagi ini mendapat konfirmasi dari pihak keraton bahwa Sinuhun (PB XIII) telah wafat,” ujar Ferry Firman, Minggu (2/10/2025), dilansir dari detikcom.

Ia menambahkan bahwa sang raja memang sudah cukup lama sakit dan menjalani perawatan medis sejak 20 September 2025.

Profil Paku Buwono XIII

Paku Buwono XIII lahir dengan nama GRM. Suryadi pada 28 Juni 1948. Ia merupakan putra tertua dari garwa ampil Susuhunan Paku Buwono XII, KRAy. Pradapaningrum. Karena kondisi kesehatannya yang sempat menurun saat kecil, sang nenek, GKR. Paku Buwono, kemudian mengganti namanya menjadi GRM. Suryo Partono.

Sebagai putra sulung, ia menerima gelar Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Hangabehi, yang menandai statusnya sebagai pewaris tahta Keraton Surakarta.

PB XIII tercatat pernah menikah tiga kali. Pertama dengan KRAy. Endang Kusumaningdyah (Nuk Kusumaningdyah), kedua dengan KRAy. Winari Sri Haryani, dan ketiga dengan KRAy. Adipati Pradapaningsih (Asih Winarni) yang bergelar GKR. Paku Buwono.

Dari pernikahan pertamanya dengan KRAy. Endang Kusumaningdyah, beliau dikaruniai tiga putri:

1. GRAy. Rumbai Kusuma Dewayani (GKR. Timoer)
2. GRAy. Devi Lelyana Dewi
3. GRAy. Dewi Ratih Widyasari

Sementara dari pernikahan dengan KRAy. Winari, PB XIII memiliki satu putra dan dua putri:

1. GRM. Suryo Suharto (GPH/KGPH. Mangkubumi atau Hangabehi)
2. BRAy. Sugih Oceania
3. GRAy. Putri Purnaningrum
4. Dari pernikahannya dengan GKR. Paku Buwono (Asih Winarni), beliau dikaruniai seorang putra:
5. GRM. Suryo Aryo Mustiko (GPH/KGPH. Purubaya atau KGPAA. Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram).