Samosir, MISTAR.ID

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir meluncurkan inovasi Rantang Samosir Penurunan Angka Stunting (Ramos Pantas) untuk percepatan penurunan angka stunting.

Selain memberikan makanan tambahan bergizi kepada masyarakat, program ini juga mengedukasi keluarga penerima manfaat tentang pengelolaan dapur sehat berbasis pangan lokal.

Pada kesempatan tersebut, tim pendamping gizi dari Puskesmas Ronggur Nihuta mengajarkan cara mengolah bahan pangan lokal bergizi yang mudah diperoleh di sekitar desa.

Peluncuran program Ramos Pantas dipusatkan di Desa Paraduan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini dihadiri Asisten I Setdakab Samosir, Tunggul Sinaga, Anggota DPRD Samosir Sudung Sitanggang, Kepala Dinas P3AP2KB Priska Situmorang, Kepala Dinas Kesehatan Dina Hutapea, Camat Ronggur Nihuta Bresma Simbolon, perwakilan Forkopimda, dan Kepala Desa Paraduan Darwin Samosir.

Asisten I Setdakab Samosir, Tunggul Sinaga, menyampaikan bahwa penanganan stunting membutuhkan kepedulian dan kerja sama semua pihak.

"Tidak perlu malu mengikuti program ini, karena tujuannya untuk menyiapkan generasi emas yang sehat dan berkualitas. Anak adalah anugerah Tuhan yang harus kita rawat dengan baik agar kelak menjadi pemimpin masa depan," ujarnya.

Tunggul juga optimistis inovasi Ramos Pantas dapat menurunkan angka stunting secara signifikan di Desa Paraduan, yang terdapat 78 penerima manfaat.

"Mari manfaatkan program ini dengan baik. Kaum bapak juga harus turut peduli dan terlibat aktif," ucapnya.

Anggota DPRD Samosir, Sudung Sitanggang, menyatakan DPRD Kabupaten Samosir mendukung penuh langkah pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Samosir.

"Angka stunting tinggi bukan untuk disesali, tapi untuk disikapi dengan kerja nyata. Mari ikuti arahan pemerintah agar desa ini bebas dari stunting," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Paraduan, Darwin Samosir, mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Samosir dalam upaya penurunan angka stunting yang tepat sasaran.

"Semoga melalui Ramos Pantas ini, Desa Paraduan dapat melahirkan generasi emas, bukan generasi cemas," tuturnya. (adv/hm27)