Polres Padangsidimpuan Dinilai Lambat Tangani Kasus Kekerasan Anak


Korban ARN di dampingi Ucok Siregar, saat memberikan keterangan pada media. (f:asrul/mistar)
Padangsidimpuan, MISTAR.ID
Masyarakat dan aktivis penggiat anti kekerasan terhadap anak mendesak Polres Padangsidimpuan agar segera menuntaskan proses hukum atas kasus kekerasan yang menimpa ARN (14) beberapa hari lalu.
Korban mengalami tindakan kekerasan oleh seorang pria dewasa yang menyeret, membanting, mencekik, dan menendangnya. Kejadian tersebut akhirnya terhenti setelah masyarakat sekitar turun tangan melerai.
Lambatnya penanganan kasus ini menuai kekecewaan dari keluarga korban dan pihak pendamping. Salah satu warga Kota Padangsidimpuan, Ucok Siregar, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja kepolisian dalam menangani kasus kekerasan anak.
"Selain penegakan hukum, diharapkan juga ada edukasi kepada masyarakat agar mereka berpikir dua kali sebelum melakukan kekerasan terhadap anak," ujar Ucok saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (18/2/25).
Menurutnya, hukum harus ditegakkan agar dapat memberikan efek jera kepada pelaku serta menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak bertindak kasar terhadap anak-anak yang seharusnya dilindungi sebagai generasi penerus bangsa.
Hingga berita ini diturunkan, Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP Hasiholan Naibaho belum memberikan tanggapan terkait perkembangan laporan kasus tersebut, meskipun telah dihubungi beberapa kali oleh awak media. (asrul/hm25)